Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Terbuka untuk Wanita Simpanan Ayahku

8 Agustus 2014   20:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:02 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lebih 20 tahun almarhum ayahandaku tercinta meninggal dunia, seorang wanita yang mengaku pernah menjadi istri simpanan ayahku menghubungiku. Perempuan itu pertama kali menghubungiku lewat Facebook dengan meminta no HPku. Setelah itu dia memberitahu bahwa dia pernah menikah dengan almarhum ayahku dan meminta untuk saya dan adik-adik saya, mengakui anaknya sebagai adik kami.

Dunia terasa runtuh dan dadaku sesak rasanya. Setelah anaknya berusia 30 tahun, tiba-tiba wanita itu menghubungiku. Woww??? Kemana kamu selama ini?

Ibu mana yang tidak menyayangi anaknya? Semua ibu menyayangi dan melindungi anaknya termasuk istri simpanan ayahku. Dia ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi pertanyaannya ADIL kah itu bagi kami anak-anak sah ayahku?

Dulu selama bertahun-bertahun kehidupan keluarga kami seperti neraka akibat pertengkaran ayah dan ibuku. Malam-malam kami diwarnai rasa kaget yang selalu membuat jantungku berdegub kencang akibat suara teriakan ibuku. Dan rasa kaget itu tetap selalu kurasakan apabila aku tidur dan mendengar suara keras, dengan jantung yang selalu berdebar-debar dan telah berpuluh-puluh tahun tidak bisa hilang. Belum lagi warisan pertengkaran itu menjadikan emosi kami anak-anak ibuku sering meletup-meletup akibat bayangan emosional mereka.

Wanita itu sudah merenggut kasih sayang ayah kami dari istri dan anak sahnya. Wanita itu sudah bersenang-senang di atas perderitaan ibuku, wanita yang melahirkan 6 anak dari suaminya notabene ayahku. Wanita itu sedikitnya sudah merusak jiwa polos kami sebagai anak dengan rasa takut, amarah dan kebencian yang terpendam akan situasi yang tidak bisa kami elakkan. Dan sekarang wanita itu menuntut pengakuan dari kami agar mengakui anaknya menjadi saudara kami???

ADILKAH itu bagi kami?

Kenapa wanita-wanita simpanan yang punya anak hasil selingkuhan dari seorang lelaki, ketika sedang bersenang-senang menghabiskan uang lelaki itu diam-diam saja, tapi setelah itu berteriak-teriak minta pengakuan atas anak HARAMnya?

Kemana hati nuranimu wahai perempuan simpanan? Ketika kau disetubuhi pria dari ayah dan istri orang lain?

Kau tidak lebih cantik dari ibuku dan kau pasti tidak lebih baik dari ibuku, tapi kenapa ayahku menjadi lelaki tolol???

Kemana pikiranmu perempuan simpanan? Ketika kau melahirkan anak HARAMmu?

Tidakkah kau berpikir sejarah kehidupan anakmu?? Anakmu yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang bapaknya yang seutuhnya? Karena bapaknya adalah bapak orang lain?

Kemana OTAKmu perempuan simpanan? Setelah sekian lama almarhum ayahku dan ibuku sudah beralaskan tanah pusarah dan setelah tulang belulangnya hancur di kuburan selama 20 tahun yang lalu.

KAU MENUNTUT PENGAKUAN ANAKMU SEBAGAI ADIK KAMI!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun