Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Antara Kuala Lumpur & Jakarta: Apa yang Tidak Dipunyai Jakarta? (1 Trip 3 Country)

12 Desember 2014   07:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 15096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepanjang kota Kuala Lumpur tidak terlihat spanduk-spanduk dan baleho-baleho yang bertebaran di sepanjang jalan atau pertigaan atau perempatan. Sebagian besar adalah Billboard yang besar dan teratur dengan berbagai informasi baik untuk layanan publik dan promosi perusahaan. Dan cukup takjub ketika di Thailand, tidak ada namanya spakduk dan hanya sedikit billboard di pinggir jalan, kalaupun ada hanya billboard yang bergambar Raja Thailand dan keluarganya, hanya sedikit billboard yang dipakai untuk promo produk atau perusahaan.

Di Jakarta begitu bertebaran spanduk-spanduk di sepanjang jalan, di simpangan bahkan di gang-gang baik promosi pribadi, perusahaan dan produk, karena begitu mudah dan murahnya pemasangan iklan tersebut. Dan yang menyedihkan semua dipasang berjejer ke atas dan ke samping kiri kanan dengan peralatan seadanya. Bagi pengguna jalan yang ada malas dan capek membacanya sehingga lebih banyak tidak mencapai sasaran. Hanya memperkaya orang-orang di Dispenda dan membuat kerjaan Polisi PP setempat.

Pasar Tradisional

Kuala Lumpur menciptakan pasar-pasar tradiosional menjadi area wisata seperti pasar seni, petaling, dll. Produk dalam negeri dan harga murah yang menjadi tujuan utama promosi pasar tersebut selain makanan-makanan khas yang murah. Coba lihat Chacutak Market bila kita ke Bangkok atau Bugis Street di Singapore, yang dipenuhi turis manca negara. Dan terutama pasar-pasar itu bersih dan tidak bau karena sampah. Selama ini belum pernah terlihat turis belanja di Tanah Abang atau Mangga Dua berburu soevenir dan produk dalam negeri yang murah.

Jakarta adalah kebanggan bangsa Indonesia, jadilah gadis yang cantik dan molek yang indah dipandang mata baik dari darat, udara dan laut, jadilah kota yang wisata yang modern dan artistik, jadilah kota kuliner masakan-masakan nusantara, jadilah kota yang terindah, ternyaman dan terbersih se Asia.

Baca Juga:

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/11/17/hati-hati-denda-bagasi-s50-di-changi-airport-singapore-1-trip-3-country-703985.html

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2014/11/21/kenapa-wisatawan-asing-suka-datang-ke-thailand-1-trip-3-country-704769.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun