Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kecantikan Luhur Perempuan Long Neck Karen Village

21 Februari 2015   04:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:47 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_398318" align="aligncenter" width="512" caption="dok.pribadi"][/caption]

Hampir semua perempuan ingin tampil cantik, bahkan beberapa perempuan melakukan operasi plastik untuk tampil cantik, lihat pemilihan Putri Indonesia atau Miss Indonesia, semua tampil cantik dan menawan,  tapi tidak bagi perempuan-perempuan keturunan Burma (Myanmar), yang tinggal di Long Neck Karen Village, Chiang Rai, Thailand.  Mencapai pemukiman ini dapat melalui Chiang Rai, Provinsi paling utara Thailand, Chiang Rai sebesar 11.879 km.sq,  yang merupakan provinsi perbatasan Thailand, Myanmar dan Laos. Jarak tempuh dari Bangkok sekitar 830 km atau 180 km dari Chiang Mai.

Kampung ini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu di Thailand dengan lebih dari 200 penduduk, keturunan Burma ini hidup di 5 desa di pegunungan, yang terdiri dari Suku Akha, Iu Mien (Yao), Lahu (Muser), Palong (Beranting besar) dan Kayan (Leher Panjang) yang sering disebut Long Neck Karen.

[caption id="attachment_398314" align="aligncenter" width="300" caption="Long Neck Karen Village (dok.pribadi)"]

14244419971858457468
14244419971858457468
[/caption]

CHIANG RAI

Ada 2 cara mencapai Long Neck Karen Village, bila dari Bangkok sebaiknya langsung ke Chiang Rai dengan pesawat sekitar 1,5 jam, atau dari Chiang Mai naik Bus sekitar 3 jam, biaya pesawat dari Bangkok ke Chiang Rai sekitar THB 1,500 ke Chiang Mai sekitar THB 1.000, dengan nilai tukar rupiah THB 1 = IDR 271 saat ini. Setelah itu sebaiknya ikut wisata lokal baik dari Chiang Mai atau Chiang Rai, karena jatuhnya lebih murah daripada ngebolang sendiri, selain itu wisatawan akan diantar juga ke lokasi perbatas Golden Triangle dan mengarungi sungai Mekong. Karena bila jalan sendiri untuk masuk ke Long Neck Karen Village di charge THB 300, juga di Golden Triangle di charge THB 300, bila tidak ikut travel.

Sebagai gambaran wisata dari Chiang Mai ke Long Neck Karen - Golden Triangle sekitar THB 1200, itu sudah termasuk wisata ke White Temple,  ke Mae Sae hingga menyebrang ke Laos melalui sungai Mekong plus bufee makan siang, berangkat jam 07.00 pagi dan tiba 09.00 malam di Chiang Mai.  Harga ini termasuk murah dibanding booking via online dari Indonesia THB 1.000 tapi masih harus bayar THB 300 ke Long Neck Karen Village dan THB 300 ke Golden Triangle. Tentunya biaya lebih murah apabila wisata dari Chiang Rai, karena dari Chiang Rai sekitar 1 jam ke White Temple atau  2 jam ke Long Neck Karen.

Secara historis Chiang Rai didirikan pada 1262 oleh Raja Mengrai Besar, sebagai  menjadi ibukota Kerajaan Lanna dan kemudian ditaklukkan oleh Burma (sekarang Myanmar), namun pada 1876 Chiang Rai menjadi wilayah Thailand. Itu dinyatakan sebagai provinsi pada masa pemerintahan Raja Rama VII pada 1910. Karena secara geografis terletak diujung utara Thailand, maka kota Mae Sae adalah kota terujung utara provinsi ini terpisahkan sungai Mekong dengan negara Myanmar dan Laos, dimana perbatasannya disebut Golden Triangle, dimana dahulu kala sepanjang sungai Mekong adalah kebun ganja.

GIRAFFE WOMEN

[caption id="attachment_398325" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pribadi"]

14244431481730438959
14244431481730438959
[/caption]

Perempuan-perempuan Long Neck Karen disebut "giraffe woman" mengelitik rasa kemanusian dan kesetaraan gender, bagaimana tidak, sebagai seorang perempuan atau anak dilahirkan sebagai perempuan sejak balita sudah dikalungi cincin melingkari leher dan kakinya yang tidak boleh dilepas, dan dibawa dikehidupan sehari-hari bahkan sampai tidur. Secara otomatias, kaki mereka sangat kecil dan tentunya berjalan sangat lambat, dan dengan leher yang panjang seperti jerapah, akan sulit untuk makan minum dan tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun