Mohon tunggu...
Nature

Implementasi Data Mining pada Aplikasi Spotify

19 Maret 2019   05:11 Diperbarui: 19 Maret 2019   05:25 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Data Mining itu apa sih ?

Mungkin masih banyak diantara kalian yang tidak mengerti apa itu Data Mining atau bahkan tidak sedikit diantara kalian yang mengalami miskonsepsi tentang Data Mining itu sendiri. Sering sekali Data Mining ini diterjemahkan sebagai Penggalian Data, namun hal ini kurang tepat karena "Mining" disini memiliki arti yang seharusnya diterjemahkan menjadi Penambangan atau proses mengekstrak dan bukan Penggalian. 

Lalu bagaimana dengan data ? Data sendiri memiliki arti yaitu catatan atas sekumpulan fakta dan dapat memberikan sebuah gambaran terhadap sesuatu. Jadi secara singkat makna dari Data Mining adalah kegiatan mengekstrak yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola dan hubungan dalam set data berukuran besar.

Masalah umum Data Mining

1.Skalabilitas, penyimpanan dari data biasanya memakan kapasitas yang besar, singkatnya semakin banyak data yang disimpan maka akan semakin besar juga kapasitas yang diperlukan.

2.Ketidaktersedianya data atau akses terhadap data yang sulit, anggap saja kalian mau mencari suatu data rahasia yang hanya dipegang oleh agen-agen CIA atau bahkan MI6 seperti yang ada di film James Bond, tentu sulit bukan?

3.Kualitas data yang kurang baik, apabila kalian disuruh untuk melakukan "Mining" terhadap suatu hal dan harus disediakan dalam bentuk video HD atau 720p, namun sayangnya data yang kalian dapat merupakan video yang kualitas nya seperti gambar pada perang dunia ke 2.

4. Biaya yang mahal sampai ke perawatannya, bayangkan kalian disuruh mencari data dan harus menyimpannya tetapi data tersebut memiliki ukuran sampai 100 Terabyte! Tentu nya dibutuhkan Hard disk yang kapasitas penyimpanan nya sangat besar.

5. Data yang heterogen & kompleks, contoh kumpulan hal web yg terdiri atas teks yg semi terstruktur dan banyak terdapat link. Teknik data mining harus mempunyai teknik otokorelasi spasial dan waktu, graph connectivity & keterhubungan parent-child antara elemen teks semi terstruktur & dokumen XML

Implementasi Data Mining

Penerapan Data Mining ini sendiri tidak perlu jauh jauh kalian mencari suatu hal yang rumit, cukup tengok smartphone kalian dan apabila kalian memakai aplikasi pemutar musik seperti Spotify atau Joox sudah dapat dipastikan bahwa aplikasi tersebut menerapkan Data Mining.

Saya mengambil contoh untuk kasus ini adalah Spotify, Saat kalian pertama kali mengunduh Spotify dan menggunakannya terus menerus pasti kalian akan sedikit bingung seperti muncul kalimat di benak kalian "Kok Spotify bisa tau genre dan lagu lagu yang aku suka ya?" Nah mari kita bahas!

Setiap lagu yang kalian putar dan dengarkan di Spotify tentunya selalu terekam didalam database milik Spotify, entah itu genre lagu seperti Rock, Metal, Kpop, atau bahkan Dangdut sekalipun. Karena banyaknya pengguna Spotify kumpulan kumpulan data ini akhirnya menjadi sebuah Big Data, sesuai yang sudah saya bahas di atas bahwa Data Mining adalah sebuah kegiatan menambang atau mengekstrak data maka kemudian Spotify menambang dan mengekstrak data data dari musik yang sudah kalian putar atau bahkan sudah kalian jadikan playlist. 

Kemudian dari data yang sudah diolah oleh Spotify kemudian disajikan kembali kepada kalian dalam bentuk yang sudah "meramal masa depan" seolah Spotify tau akan lagu yang akan kalian putar atau sukai.

Contohnya kalian senang mendengarkan lagu lagu dari band tahun 80an seperti Abba, Mr. Big, Guns n Roses dan lain lain, tentunya nanti Spotify akan merekomendasikan kepada kalian band lain nya seperti Genesis, Toto, Queen dan lain lain.

Singkatnya proses yang terjadi di Spotify ini adalah mengevaluasi jenis musik yang kalian suka untuk memprediksi lagu yang akan kalian putar nanti.

Kalau kalian sudah pernah menonton Captain America Winter Soldier hal yang dilakukan Spotify kurang lebihnya mirip dengan pengakuan oleh Sitwell tentang Zola Algorithm.

Sumber :
https://bigdata-madesimple.com/12-common-problems-in-data-mining/
https://andyku.wordpress.com/2008/11/21/konsep-data-mining/
http://brainmatics.com/data-mining/
https://bigdata-madesimple.com/12-common-problems-in-data-mining/
https://dosen.perbanas.id/apa-itu-data-mining/
https://medium.com/s/story/spotifys-discover-weekly-how-machine-learning-finds-your-new-music-19a41ab76efe 
https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2017/10/30/the-amazing-ways-spotify-uses-big-data-ai-and-machine-learning-to-drive-business-success/#77b8e8664bd2 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun