Mohon tunggu...
Elrizha Aulia
Elrizha Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HAII

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Agile Strategizing di Bank Barclays: Transformasi Menuju Keuunggulan Kompetitif di Digital Era

11 Juni 2024   21:10 Diperbarui: 11 Juni 2024   22:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan yang cepat dalam teknologi digital dan preferensi pelanggan memaksa industri perbankan untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Bank Barclays, sebagai salah satu lembaga keuangan terkemuka di dunia, menyadari bahwa model bisnis tradisional dan pendekatan perencanaan strategis yang kaku tidak lagi memadai untuk menghadapi tantangan ini. Pelanggan sekarang mengharapkan layanan yang cepat, efisien, dan dipersonalisasi, sementara pesaing baru dari sektor fintech terus mengubah lanskap kompetitif.
Transformasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi Barclays. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, blockchain, dan layanan perbankan mobile memaksa bank untuk mengubah cara operasional mereka. Namun, sebelum mengadopsi agile strategizing, Barclays sering kali lambat dalam mengimplementasikan perubahan teknologi ini. Proses pengambilan keputusan yang panjang dan birokrasi internal memperlambat kemampuan bank untuk merespons kebutuhan pasar dengan cepat. Selain itu, Barclays menghadapi tantangan dalam hal inovasi. Inovasi sering kali terhambat oleh struktur organisasi yang silo, di mana departemen-departemen bekerja secara terpisah tanpa kolaborasi yang efektif. Hal ini mengakibatkan kurangnya sinergi dan hambatan dalam pengembangan produk dan layanan baru. Untuk mengatasi masalah ini, Barclays memutuskan untuk mengadopsi agile strategizing, sebuah pendekatan yang menggabungkan prinsip-prinsip agile dalam perencanaan strategis.

Tujuan Implementasi Agile Strategizing di Barclays
Tujuan utama dari implementasi agile strategizing di Barclays adalah untuk meningkatkan fleksibilitas, inovasi, dan responsivitas bank dalam menghadapi perubahan pasar. Ini termasuk:
Transformasi Digital: Mengadopsi teknologi terbaru dengan lebih cepat dan efisien.
Kolaborasi dan Sinergi: Meningkatkan kolaborasi antar departemen untuk menciptakan solusi yang lebih inovatif.
Kepuasan Pelanggan: Memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan yang terus berkembang.
Keunggulan Kompetitif: Meningkatkan posisi kompetitif Barclays di pasar perbankan global melalui adaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan.

Praktik-Praktik dalam Agile Strategizing di Bank Barclays:
Perencanaan Berkelanjutan Barclays menerapkan perencanaan berkelanjutan yang memungkinkan evaluasi dan penyesuaian strategi secara periodik. Setiap akhir sprint, hasil dicermati dan rencana disesuaikan berdasarkan pembelajaran dan umpan balik yang diterima.
Metodologi Lean Start-Up Dengan menggunakan pendekatan lean start-up, Barclays menguji ide-ide baru melalui produk minimum yang layak (MVP). Ini memungkinkan mereka untuk memvalidasi konsep sebelum melakukan investasi besar.
Perencanaan dan Tinjauan Sprint Perencanaan sprint yang ketat memungkinkan tim untuk menetapkan tujuan jangka pendek yang jelas dan mengukur kemajuan secara objektif. Tinjauan sprint memastikan bahwa setiap fitur yang dikembangkan dievaluasi dengan cermat.
Metrik dan KPI Agile Barclays mengembangkan KPI yang khusus untuk mengukur keberhasilan agile strategizing, termasuk waktu respons terhadap perubahan, tingkat kepuasan pelanggan, dan jumlah inovasi yang berhasil diimplementasikan.

Manfaat Implementasi Agile Strategizing:
Implementasi agile strategizing di Barclays dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk pelatihan karyawan, restrukturisasi tim, dan penerapan alat dan teknologi yang mendukung proses agile. Bank juga mengadopsi prinsip-prinsip lean start-up untuk menguji dan memvalidasi ide-ide baru dengan cepat. Pendekatan ini membantu Barclays mengidentifikasi dan memprioritaskan proyek-proyek yang memberikan nilai terbesar bagi pelanggan dan bank. Selain itu juga dapat dilakukan sebagai berikut:
Responsivitas yang Ditingkatkan Dengan agile strategizing, Barclays dapat merespons perubahan pasar dan umpan balik pelanggan lebih cepat, memungkinkan mereka untuk terus relevan dan kompetitif.
Inovasi yang Meningkat Iterasi singkat dan eksperimen berkelanjutan mendorong budaya inovasi di dalam bank, menghasilkan produk dan fitur baru yang lebih cepat dan lebih sering.
Kepuasan Pelanggan yang Lebih Baik Fokus pada kebutuhan pelanggan dan umpan balik berkelanjutan memastikan bahwa produk dan layanan yang dikembangkan sesuai dengan ekspektasi pelanggan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
Keterlibatan Karyawan yang Meningkat Tim yang bekerja dalam lingkungan yang transparan dan kolaboratif merasa lebih terlibat dan termotivasi, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

Tantangan dan Solusi:
Budaya Organisasi Transisi ke agile strategizing membutuhkan perubahan budaya yang signifikan. Barclays menghadapi resistensi awal dari beberapa karyawan, tetapi mengatasinya melalui pelatihan, komunikasi yang jelas, dan contoh dari manajemen atas.
Alokasi Sumber Daya Penyesuaian terus-menerus dalam prioritas memerlukan fleksibilitas dalam alokasi sumber daya. Barclays mengembangkan mekanisme alokasi dinamis yang memungkinkan sumber daya dialihkan sesuai kebutuhan.
Menyeimbangkan Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang Meskipun fokus pada hasil jangka pendek, Barclays juga menjaga visi jangka panjang mereka dengan secara berkala meninjau strategi keseluruhan dan memastikan bahwa tujuan jangka pendek selaras dengan tujuan jangka panjang.
Kesimpulan
Implementasi agile strategizing di Bank Barclays menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat secara signifikan meningkatkan responsivitas, inovasi, dan kepuasan pelanggan. Meskipun menghadapi tantangan dalam perubahan budaya dan alokasi sumber daya, manfaat yang diperoleh menunjukkan bahwa agile strategizing adalah pendekatan yang sangat efektif dalam menghadapi dinamika pasar yang cepat berubah. Studi kasus ini menggarisbawahi pentingnya adaptabilitas dan kolaborasi dalam mencapai keunggulan kompetitif di era digital

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun