Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Muhammadiyah Babar Hadirkan Forum DAS untuk tinjau Bukit Kukus

22 Maret 2017   14:28 Diperbarui: 23 Maret 2017   05:00 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muntok --- Pemuda Muhammadiyah Babar kembali menanggapi rencana penambangan batu granit di bukit kukus dengan melakukan audiensi bersama forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Babel beberapa waktu yang lalu dan menghasilkan kesepakatan bahwa hari Senin (20/3/2017) kemarin, forum DAS mengadakan sosialisasi mengenai peraturan tentang daerah aliran sungai dan langsung on the spot ke masyarakat daerah sekitar bukit kukus tukas ketua PDPM Babar, Syasrii Ekozat. 

Forum DAS disampingi PDPM Babar mendatangi bukit kukus untuk langsung melihat sendiri keadaan masyarakat sekitar dan menggali informasi dari masyarakat mengenai rencana penambangan bukit kukus itu sendiri. Rencananya setelah kunjungan hari ini akan ada kunjungan lanjutan untuk melakukan pemetaan dan survei lapangan (on the spot) terkait keadaan sekitar bukit kukus untuk dijadikan materi riset forum DAS papar Fadilah Sabri ketua forum DAS Babel. 

Masyarakat pal 3 dan pal 4 yang menghadiri kegiatan tersebut terlihat sangat antusias berkomunikasi dua arah dengan seluruh tim forum DAS. Masyarakat yang tergabung dalam kelompok "masyarakat peduli bukit kukus" berharap kedatangan forum DAS ni dapat membantu mereka untuk mengawal proses sosialisasi penambangan bukit kukus ini dengan baik. 

Pemuda muhammadiyah sebagai pendamping masyarakat peli bukit kukus dalam hal ini sangat berterimakasih atas kehadiran forum DAS Babel dan berharap riset mengenai bukit kukus benar-benar dapat terlaksana sehingga dapat menjadi second opinion bagi berbagai pihak terkait rencana penambangan tersebut tegas Syasri Ekozat yang akrab disapa Angga.

Ia juga menegaskan kepada semua pihak bahwa kehadiran pemuda muhammadiyah dalam wacana penambangan bukit kukus ini adalah sebagai bentuk mengawal opini dan meluruskan setiap opini yg dianggap tidak berimbang. Pemuda muhammadiyah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengetahuan dalam pembangunan daerah. Pemuda muhammadiyah juga sangat mendukung setiap upaya pembangunan yang berkemajuan dan mensejahterakan masyarakat asalkan sesuai dengan aturan main yang benar. Marilah kita mensikapi fenomena bukit kukus ini sebagai bagian dari awal kemajuan pembangunan daerah Babar yang humanis,ramah lingkungan, dan mensejahterakan masyarakat banyak agar visi Bangka Barat hebat dapat tercapai dengan baik. 

Di kesempatan terpisah Pemuda Muhammadiyah Babar juga beraudiensi dengan sekda Babar bapak Yunan Helmi untuk mempertanyakan tentang rencana penambangan bukit kukus tersebut. Sekda Babar memaparkan bahwa Bangka Barat sangat menyambut baik setiap ada investasi demi kemajuan Babar itu sendiri dengan tetap melihat dan mengutamakan keselamatan lingkungan serta daerah pemukiman setempat. Kebijakan perizinan penambangan bukan pada daerah Babar, kita hanya sebatas memberi rekomendasi papar Yunan.

Ia juga mengatakan paling tidak ada beberapa dampak positif jika penambangan tersebut berjalan, di antaranya; 1. kegiatan penambangan dapat menyerap sekitar 200 tenaga kerja yang tentunya akan mengurang angka pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat sekitar Muntok, mengingat uang yang beredar di masyarakat tentunya akan semakin banyak. 2. untuk wilayah penambangan yang aman telah dilakukan pengukuran dan pemetaan berjarak kurang lebih 2 kilometer dari pemukiman masyarakat terdekat, dan wilayah yang RTRW nya terdapat RTRW peruntukan pemukiman sudah dikeluarkan dari peta rencana lokasi tambang sekitar 20 hektar. 3. segala bentuk penambangan pasti memiliki resiko dan resiko tersebut tentunya sudah dapat diukur dan dipastikan upaya penanggulangan resiko itu pun sudah dipersiapkan, seperti pembuatan bendungan untuk antisipasi banjir dan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun