Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Bidin (1911-1978); Pegawai Negeri Pertama dari Kampung Peradong

29 Agustus 2020   01:16 Diperbarui: 29 Agustus 2020   01:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Guru Bidin adalah guru pertama di sekolah rakyat (SR) kampung Peradong. Nama lengkap beliau adalah Idin bin Sja'ban lahir di kampung Peradong pada tanggal 5 Agustus 1911 dan ia wafat pada tanggal 18 Juni 1978. Ia mengajar tidak hanya di kampung Peradong saja. Sebagaimana guru pada umumnya yang berpindah-pindah, ia pernah mengajar di Berang, Mancung dan lainnya.

Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Madjidah pada tanggal 24 November 1936. Istrinya Madjidah lahir pada tanggal 21 Maret 1917 dan wafat pada tanggal 11 Desember 1984.

Guru Bidin pensiun pada tahun 1968 berdasarkan surat Nomor Kep 2/230/4 tanggal 9 Mei 1968 terhitung Agustus 1967. Waktu itu pensiun sebagai Guru Putra Tk I. Untuk tahun pengangkatannya sebagai pegawai negeri, penulis belum menemukan informasi dan dokumen terkait hal tersebut.

Keterangan pensiun Idin bin Sja'ban, dokpri
Keterangan pensiun Idin bin Sja'ban, dokpri
Pensiun Guru Putra Tk. I (Gol.D/III PGPN -1961 sederajat dengan Gol.II/b PGPS-1968) pada SD Garadang Kab. Bangka di Pangkalpinang dengan besaran 36% dari Rp. 1723,- (gaji menurut PP 200/1961 Gol.D/III) ialah Rp. 623,- sebulan yang menurut PP No.18 tahun 1967 dinaikan menjadi Rp. 935,- sebulan, kemudian pada tahun 1974 ditetapkan menjadi Rp. 1100,- sebulan berdasarkan PP No. 8 tahun 1974. Kemudian pada tahun 1977 disesuaikan menjadi Rp. 16.300,- sebulan berdasarkan PP No. 8 tahun 1977.

dokpri
dokpri
Tulisan beliau tentang kelahiran anak pertama ketika beliau masih bertugas dan mengajar di Mancung (Kecamatan Kelapa) yang berbunyi "Hijrah nabi shallallahu 'alaihi wassalam, yaitu kepada hari Jum'at tanggal 1 hari bulan Dzulqaidah 1357 jam pukul 8 pagi bersetuju dengan tanggal 23 November 1938 pada masa itulah istri saya nama Afiyah (Madjidah) melahirkan seorang anak perempuan nama Fatmah di Pangkal Menggarau (peradong) adanya. Guru Mancung".

Mohon maaf jika dalam tulisan ini terdapat kekeliruan. 

Parittiga, 29 Agustus 2020

Suryan Masrin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun