Muntok --- Lembaga Adat Melayu (LAM) Negeri Sejiran Setason (NSS) Kabupaten Bangka Barat memggelar seminar pakaian tradisional untuk di lingkungan pemerintahan Kabupaten Bangka Barat, Senin (29/10/2018) di Gedung OR II Sekretariat Daerah (Setda) Bangka Barat.
Acara seminar secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka Barat, Bapak Yunan Helmi mewakili Bupati Bangka Barat. Dalam sambutan sebelum membuka acara, beliau sangat mengapresiasi acara seminar ini, apalagi ini berkaitan dengan identitas melayu di Bangka Barat ini. Ia juga merasa sangat bangga jika jati diri kita dapat dikenal melalui pakaian tersebut.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar, Dato Ibnu Hajar selaku ketua LAM Bangka Belitung, yang menyampaikan penjelasan tentang beberapa pakaian adat melayu yang ada di Indonesia. Ia berharap nantinya dari pakaian-pakaian melayu yang telah ada menjadi rujukan atau gambaran untuk pakaian melayu di Bangka Barat.
Seminar pakaian tradisional ini berhasil merekomendasikan pola, motif, warna dan tatacara pemakaiannya. Mulai tahun 2019 semua instansi pemerintahan dan swasta dalam lingkungan babar harus menggunakannya, yakni setiap hari Jum'at untuk baju kurung cekek/seting dan setiap hari Kamis untuk batik motif cual, papar Sardi.
Seminar dihadiri dari perwakilan lembaga adat setiap kecamatan, camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerhati budaya dan sejarah, dan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H