Mohon tunggu...
ELRaymond
ELRaymond Mohon Tunggu... Lainnya - Rohaniwan

Seorang Imam Gereja Katolik Roma. Sejak 2008 bergabung bersama Societas Verbi Divini (SVD). Ditahbiskan sebagai imam pada 2018 dan mulai bekerja sebagai missionáris di Angola Afrika Barat sejak 2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Tuhan, dan Kandang

27 Januari 2022   05:47 Diperbarui: 27 Januari 2022   05:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahkah engkau berkunjung ke rumahku?

Pada petang yang telanjang ku menunggu jejakmu datang.....

Maaf jika engkau tiba, sungguh tak banyak yang terhidang selain rumput ilalang untuk sekelompok binatang.... 

Maklum ... Aku terlahir di kandang. Ibu memelukku dalam cumbu pada sepotong palung sisa makanan yang terbuang.... 

Ayahku berkata ia tak punya uang tuk membeli sekepal roti di kota sandang, tempat di mana ia dulu berpetualang.... 

Aneh....

Orang-orang di desaku memasang pada pintu rumahnya sebuah penghalang. Enggan mereka menerimaku yang lahir mengayuh lenggang, tak menjinjing barang....

Tahukah kamu? Hanya domba, lembu dan bintang temani malam sunyiku yang panjang ..... 

Tetapi sekarang... 

Mereka memanggilku Tuhan...

Manusia memang tak berurat malu. Ketika ku lapar dan telanjang tak satu pun yang bertandang. Ketika ku berpulang, semuanya bertanya; Kapan lagi kamu datang, tolonglah kami anakmu yang kini terbuang.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun