Mohon tunggu...
ELRaymond
ELRaymond Mohon Tunggu... Lainnya - Rohaniwan

Seorang Imam Gereja Katolik Roma. Sejak 2008 bergabung bersama Societas Verbi Divini (SVD). Ditahbiskan sebagai imam pada 2018 dan mulai bekerja sebagai missionĂ¡ris di Angola Afrika Barat sejak 2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Harian Katolik 17 Desember 2021

17 Desember 2021   05:46 Diperbarui: 17 Desember 2021   06:00 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Matius 1:1-17

Oleh karena penyajian suatu peristiwa dalam bentuk data itu cenderung bersifat dingin, disertai pengulangan angka dan kata yang sama, yang cenderung bersifat monoton, maka tak jarang kita terjerembab dalam kejenuhan yg membuat diri enggan menelisik lebih dalam akan nilai kebenaran di balik penyajiannya. Injil hari ini pun berbicara demikian. Ketika Natal kian mendekat, Matius menyajikan data silsilah keturunan Sang Guru, mulai dari Panggilan Abraham hingga kehadiran Daud. 

Lalu dilanjutkan dari kepemimpinan Daud sebagai raja hingga peristiwa pembuangan Ke Babel, dan ditutup dengan rentetan nama sejak pembuangan di Babel hingga kelahiran Kristus. Yang disajikan adalah sederet nama dan soal bagaimana yang satu memperanakan yang lain, dan seterusnya dan seterusnya nya hingga keseluruhannya terbagi dalam tiga generasi yang masing-masingnya terdapat empat belas keturunan.

Akan tetapi, upaya pencarian akan kebenaran iman hendaknya tak patah dalam sekejap . Justru sebaliknya, melalui sajian silsilah ini, konsistensi janji keselamatan Allah itu teruji dan terbukti. Sekurang-kurangnya dari penjabaran silsilah keturunan Yesus hari ini, ada beberapa hal yang dapat direnungkan bersama, yakni bahwa 1). Allah yang kita imani, adalah Allah yang menyejarah. Ia hidup tak sebatas di atas singgasana megah, jauh dari jangkauan indera kita, yg kita namakan surga, tetapi lebih dari pada itu, Ia membumi, meretas ke dalam pengalaman hidup insani. 

Menyatu dalam suka dan duka, derita dan bahagia manusia. 2). Manusia menjadi partner kerja Allah dalam merealisasikan karya keselamatan-Nya. Meski dalam kerapuhan manusia, Allah tidak melihat kita sebagai hamba melainkan sahabat, saudara seperjuangan. Ia penuh kasih setia dan kesabaran. 3). Tak semua nama yang tercantum dalam silsilah keturunan Putra-Nya adalah orang-orang suci. Empat nama perempuan yang terpatri dalam silsilah misalnya; Tamar, Rahab, Batyesba dan Rut adalah segelintir pribadi-pribadi yang yang dulunya berkubang dalam dosa. 

Tetapi menarik bahwa justru "yang bodoh" bagi dunia, malah dipilih Allah. Ia membenci dosa, tetapi tetap menaruh belas kasih kepada orang yang melakukannya. 

Natal yang sebentar lagi akan kita rayakan, bukanlah hari ulang tahun kelahiran Yesus Kristus. Natal adalah suatu perayaan iman, di mana memori akan keselamatan Allah itu tidak hanya diperingati tetapi dihadirkan kembali! Bahwa Sabda yang dulunya menjadi daging, kini hadir kembali dalam rupa yang sama, meski pada situasi yang berbeda, yg serentak pula mempersiapkan kita untuk menyambut kedatanganNya untuk kedua kalinya. 

Oleh karena itu Advent tetap menjadi moment penting dalam upaya mempersiapkan kedatangannya. Jika seseorang berkata bahwa ia akan datang mengunjungi kita di rumah, apa lagi bila ia adalah seorang yang spesial bagi kita, tentu kita dengan serta merta akan membersihkan dan merapihkan rumah serta mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangannya  bukan? 

Jika kita tahu mempersiapkan pelbagai hal lahiriah untuk menyambut seorang tamu, masakan kita tidak mempersiapkan hati kita untuk menyambut kelahiran Tuhan?   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun