Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nestapa Tanpa Jeda

26 Desember 2023   18:29 Diperbarui: 26 Desember 2023   18:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air mataku mengalir sederas hujan yang tercurah dari langit
Tak mampu kutahankan saat perih itu menancap di dadaku
Hanya ngilu yang tak terperi
Tanpa darah yang mengalir dari luka yang menganga

Kucoba basuh lukaku dalam derasnya hujan
Berharap nyerinya segera hilang
Tetapi tak jua mampu memujuk luka hatiku
Yang teramat pedih dan perih

Kucoba jua berbisik pada angin yang berhembus
Tentang waktu yang terus berlalu
Namun tak sanggup mengobat lukaku
Hingga ku tersungkur dalam kesedihan

Ku teriakkan jua deritaku pada malam kelam
Bulan tersenyum sinis mendengar jeritku
Tak jua ku mampu untuk mencari suluh
Penerang dalam hidup kelamku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun