Diah menggandeng lelaki itu dengan mesra. Dia merasa bahagia. Betapa tidak, lama sudah dia hidup sendiri. Setelah dia dikhianati oleh orang yang benar-benar dia cintai dulu. Yah, itu dulu. Kini, dia seperti menemukan kembali kebahagiannya.Â
Lelaki yang kini mengisi hatinya adalah seorang pengusaha muda yang sukses. yang secara tak sengaja bertemu saat Diah makan di sebuah resto. Padahal suasana hatinya saat itu tidak bagus. Masalah pekerjaan membuatnya badmood luar biasa. Tetapi kehadiran lelaki itu di depannya seolah menjadi magnet yang mampu merubah suasana hatinya.
"Hai, boleh aku duduk di sini?" Lelaki itu tiba-tiba sudah ada di depannya. Entah kenapa dia langsung mengangguk. Sedetik kemudian dia menyesali keputusannya.Â
"Sepertinya kamu sendirian, kalau begitu boleh dong aku menemani kamu makan. Kebetulan aku juga lagi sendirian."
"Tentu," jawab Diah seketika.Â
Moodnya perlahan berubah. Mereka berkenalan dan terlibat percakapan seru. Ada saja yang kemudian diperbincangkan. Bahkan tanpa sadar Diah tertawa lepas. Begitu dia menyadarinya, sejenak Diah terdiam. Pada akhirnya Diah berfikir untuk menikmati rasa bahagianya saat itu.Â
'Bagaimana nanti, kita lihat saja,' pikirnya.
Perkenalan dan perkacapan hari itu diakhiri dengan saling bertukar nomor whatsapp. Dengan alasan klise bahwa keduanya saling nyambung bicara.Â
Dari sanalah hubungan mereka di mulai. Dan sekarang, Diah menikmati masa-masa bahagianya. Lelaki bernama Will itu mengaku bahwa dia seorang pria lajang. Maka lengkaplah  kebahagiaan Diah. Mereka sering bertemu, makan bersama, bahkan Diah sering diajak liburan. Seperti saat ini, mereka merayakan enam bulan hubungan mereka dengan menyusuri pusat perbelanjaan terbesar di kota. Will bilang akan memberikan sebuah kejutan kepada Diah.Â
Pasangan bahagia itu memasuki sebuah toko perhiasan. Will menanyakan pesanannya tempo hari kepada pramuniaga toko. Alangkah kagetnya Diah saat Will mengajaknya menikah.Â
"Diah, will you marry me?" Will berlutut dihadapan Diah.Â