Mohon tunggu...
elok soleha 347
elok soleha 347 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nita Elok Sholeha, seorang mahasiswi prodi ekonomi islam Hobi saya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Binis Ibu Maryam, Membangun Pelanggan Setia dengan Modal Terbatas

25 Juni 2024   22:27 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:27 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Strategi Bisnis Ibu Maryam:  Seorang pedagang warung adalah individu yang mengelola warung

*"      Sebagai contoh, mari kita lihat seorang pedagang warung bernama Ibu Maryam. Berusia 43 tahun, Ibu Maryam memiliki tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki. Beliau tinggal di Desa Sekarbela, Kota Mataram, NTB. Ibu Maryam telah menjalankan warungnya selama kurang lebih tiga tahun dan berhasil membangun basis pelanggan yang setia.
Ibu Maryam menjual berbagai macam pilihan minuman dan makanan yang banyak diminati oleh konsumen.

      Meskipun modal awalnya kecil, Ibu Maryam mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarganya.

     Ada  kala usaha ibu maryam menurun hingga mendapatkan penghasilan yang kurang, namun ibu maryam tidak putus asa ia mempromosikan barang jualannya seperti sosis, bakso, keban dan berbagai macam makanan dan minuman melalui WhatApp. Sehingga banyak yang minat untuk membeli jualan ibu maryam dan mengembalikan pengahasilan yang lumayan banyak.

      Tujuan utama Ibu Maryam adalah untuk mendapatkan penghasilan yang memadai bagi keluarganya. Selain itu, dia berusaha memberikan layanan yang baik kepada pelanggannya, sehingga dapat mempertahankan dan menambah basis pelanggan setianya. Modal yang dimiliki Ibu Maryam berasal dari hasil penjualan warungnya dan investasi yang telah dia lakukan, memungkinkan dia untuk terus mengembangkan usahanya.

      Lokasi jualan warung ibu maryam cukup strategis dan mudah diakses karena berada di dalam perumahan gang benga' warga  Desa Sekarbela

     Dalam dunia bisnis, kesabaran adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Dengan bersabar, proses bisnis yang penuh tantangan akan terasa lebih ringan. Namun, tanpa kesabaran, bisnis yang dijalani akan rentan terhadap kegagalan.

    Berbisnis bisa dianalogikan seperti bertani, di mana kita akan memetik hasil dari apa yang kita tanam. Jika kita menanam dan merawat dengan baik serta menjalani prosesnya dengan sepenuh hati, hasilnya akan kita nikmati dengan sempurna. Namun, jika kita tidak menghargai proses tersebut, hasilnya pun tidak akan maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun