Mohon tunggu...
Elok Indrawati
Elok Indrawati Mohon Tunggu... Freelancer - a learner, a dreamer, a planner

Sedang menerapkan slow living

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Korean Waves Makes Me Alive

23 November 2024   17:02 Diperbarui: 23 November 2024   19:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"BTS terus nih sekarang storynya.."

"K-Pop-an terus apa ngga dimarahin suami?"

Gini banget ya...suka K-pop diusia yang sudah tidak muda dan berstatus menjadi istri sekaligus ibu. Padahal sama saja loh sama kalian yang suka dengan Mahalini, atau Bapak ku yang suka Rhoma Irama, atau Suami yang suka Lionel Messi. Sama-sama suka cuma beda objek. Ngga ada yang salah loh ibu-ibu suka K-pop. Mungkin mereka belum tahu saja bagaimana K-pop membantuku untuk tetap waras dan tetap hidup.

Sebenarnya perjalanan menjadi K-popers bukan baru-baru ini aku lakukan. Cuma dulu tidak segampang sekarang saja mengekspresikan kesukaan lewat story Whatsapp ataupun Instagram story. Proses menjadi K-Popers berawal dari ngga suka sama K-Pop. Waktu itu aku baru kelas dua sekolah menegah pertama, dan sangat jatuh cinta dengan serial Full House. Ya, drama korea selatan yang dibintangi Song Hye-kyo sebagai Han Ji Eun dan Rain sebagai Lee Young Jae yang tayang pada tahun 2004. Bisa dibilang setelah itu aku terbawa arus, menamatkan sederet judul drama korea yang dulu sangat hits pada masanya seperti Coffee Prince, Boys Before Flower, Lie to Me, My Girlfriend is Gumiho yang anak 90an pecinta drama korea pasti tahu.

Hobi menontonton drama korea ini berlanjut saat kuliah. Di 2011 waktu itu drama "Dream High" membawaku menegenal Korean pop atau biasa kita sebut k-pop, karena beberapa pemainnya adalah penyanyi dan idol K-pop. Sebut saja Lee Ji eun atau IU yang sekarang menjadi solois ternama, Bae Suzy member girlgroup Miss A, Ham Eun Jung member girlgroup T-Ara serta Ok Taecyeon dan Jang woo Young yang merupakan member boy group 2PM dan salah satu pemeran guru di serial itu adalah bos besar JYP entertainment. Dan lagu "Hands Up" milik boygroup 2 Pm yang juga rilis di tahun 2011 mulai membawaku masuk di dunia K-pop.

Sempat denial bahwa aku sudah masuk ke gelombang pecinta K-pop, karena menurut sebagian orang mendengarkan K-Pop itu tidak keren, dijuluki pecinta plastik dan norak. Apalagi waktu itu juga bermunculan boygroup dan girlgroup dari Indonesia yang mirip dengan K-pop. "Aku hanya suka nonton drama korea saja, nggak dengan K-pop", ujarku dulu, tetapi aku tidak bisa mengelak lagi Ketika playlist saat mengerjakan tugas sudah di dominasi dengan lagu -- lagu Bigbang, SNSD, 2PM, EXO, wonder girls dan sederet grup  K-pop generasi 2.

Setelah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja kemudian menikah, aku sudah tidak mendengarkan K-pop, tapi masih menikmati drakor (Drama Korea) yang pada waktu itu makin bagus -- bagus. Lingkungan kerja juga sangat mendukung karena semakin banyak pecinta drakor. Sederet judul drama di tahun 2016 seperti Descendent of the Sun, Goblin, Fight For My Way, Wighlifting  Fairy Kim Bok Joo menjadi drama favorit pada masa itu. Aku dan teman -teman saling tranfer data lewat flashdisk, karena menonton drama pada waktu itu masih tidak semudah sekarang yang bisa dinikmati memalui saluran OTT.

Tahun 2018 saat keponakan ku yang waktu itu tinggal di rumah ku membawaku kembali mendengarkan K-pop dengan cara senam. Ya! Betul senam, kami senam di rumah dengan lagu-lagu K-pop seperti Boombayah milik Black Pink, Bang Bang Bang milik Big Bang dan aku jatuh hati dengan lagu Mic Drop milik BTS (Salah satu Boygroup Korea Selatan). Tapi waktu itu masih biasa saja, masih belum begitu tertarik untuk Fangirling.

Akhirnya awal tahun 2020 terjadilah pandemi covid 19. Semua aktivitas di luar rumah terbatas, kerjaan sudah tidak ada, dan tidak bisa berinteraksi langsung dengan teman maupun saudara. Di situasi inilah K-pop membuatku kembali semangat dan tidak stress. Lagu BTS "Life Goes On" pada waktu itu menggambarkan situasi yang sedang terjadi. Aku mulai hanyut dan setiap hari mendengarkan lagu-lagu BTS yang membuat semangat. Tiada hari tanpa lagu-lagu milik Kim Nam Joon (RM), Kim Seok JIn(Jin), Min Yoon Gi ( Suga), Jung Hoseok (J-Hope), Park Jimin (Jimin), Kim tae Hyung (V), dan Joen Jongkook (Jongkook). Sekarang dengan malu-malu mulai ku akui aku adalah ARMY (nama dari penggemar BTS). Dari hanya mendengarkan lagu-lagu mereka, akhirnya mengikuti juga reality show, dan konser BTS secara on line. Ingat sekali waktu itu sampai subuh-subuh nonton BTS yang sedang tampil di Grammy Awards.

Mungkin Sebagian orang merasa, aneh Ketika melihat status WA atau IG tentang mereka. Padahal nggak buruk kok menjadi seorang K-popers. Ada hal -hal positif yang aku rasakan setelah mengenal BTS dan fangirling.

Pertama, menjadi lebih percaya diri dan bersemangat. Lagu Ephipany yang dinyanyikan member Jin bisa memotivasiku untuk percaya diri. Atau lagu Magic shop yang membuatku merasa tidak sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun