Mohon tunggu...
Elok Indrawati
Elok Indrawati Mohon Tunggu... Freelancer - a learner, a dreamer, a planner

Sedang menerapkan slow living

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dari Ibu Bekerja "Kantoran", Menjadi Ibu Bekerja di Rumah Saja

13 Agustus 2023   04:14 Diperbarui: 13 Agustus 2023   05:57 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dokumen pribadi (sedang mengajar di di rumah)

Meskipun sudah bukan jamannya lagi pengotakan bahwa istri harus di rumah saja, dan suami harus bekerja di luar rumah, tetapi sebagian besar perempuan masih terbebani dengan pilihan untuk tetap berkarir di luar rumah atau memilih menjadi ibu rumah tangga terlebih ketika sudah mempunyai anak. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan lebih sedikit mendapat kesempatan untuk berkarir ketika sudah menjadi ibu, mereka yang tetap berkarir di luar rumah, tentu sudah mempertimbangkan segala konsekuensinya dan tentu ada support system yang membantu agar semua berjalan baik. Karena masih banyak sebagai perempuan, tugas domestic tetap diemban meskipun mereka sudah bekerja di luar rumah. Begitu pula mereka yang lebih memilih mengakhiri karir di luar rumah dan fokus mengurus keluarga di rumah.

Sebenarnya di era sekarang ini perempuan masih bisa bekerja dan berkarir walaupun hanya di rumah saja. Bekerja dari rumah adalah salah atu cara perempuan bisa tetap berpenghasilan dan juga sebagai eksistensi diri agar perempuan tetap berdaya. Banyak pekerjaan yang ibu bisa coba secara offline maupun online misalnya usaha di bidang kuliner, mengajar les di rumah, menerima jasa menjahit pakaian, menjadi blogger, content creator, affiliate marketing, atau bisnis online yang lain. Walaupun bekerja di rumah, kita harus tetap menjaga profesionalisme.

Sumber Gambar : dokumen pribadi
Sumber Gambar : dokumen pribadi

Seperti yang tengah dilakukan oleh Juli macha yang "banting setir" dari pekerja kantoran menjadi ibu bekerja di rumah saja. Hal ini dilakukan sejak ibu satu anak ini mulai fokus promil sampai anak pertamanya lahir. Tekatnya bulat untuk tetap bekerja sembari tidak melepas tanggung jawabnya sebagi istri dan seorang ibu.

Juli yang lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, memutuskan untuk mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar di rumahnya, karena hamil dan masih tinggal di rumah mertua, dia memulai LBB ini dengan sistem online. Juli merekrut guru untuk datang ke rumah siswa mengajar mata pelajaran yang telah ditentukan. 

Meski banyak sekali halangan dan tentu sedikit imbalan jasa yang dia terima, namun dia tidak putus asa. Sampai dia berani untuk pindah ke rumah sendiri, dan sang buah hati sudah cukup mudah diajak "kerja sama", dia memutuskan mendirikan Bimbingan Belajar secara offline. 

Tak tanggung-tanggung, Lembaga Bimbingan Beljar Smart Solution Academic yang berada di Perumdam BA 04 Singosari Malang miliknya, dalam kurun waktu sepuluh bulan sudah mempunyai lima puluh siswa baik les secara offline maupun online dan dia juga merekrut tiga orang guru. Dia juga diminta mengajar English class untuk devisi infanteri kostrad yang tak jauh dai tempat tinggalnya.

Sumber gambar : dokumen pribadi (mengajar English class untuk devisi infanteri kostrad)
Sumber gambar : dokumen pribadi (mengajar English class untuk devisi infanteri kostrad)

Nah, tentu kesuksesan Juli dalam mengelola usahanya juga diimbangi kerja keras. Inilah beberapa tips yang diberikan oleh Juli agar ibu sukses bekerja dari rumah:

1. Mengatur Waktu

Meskipun bekerja di rumah , kita harus pandai mengatur waktu mengingat kita juga harus mengerjakan pekerjaan domestik rumah tangga. Kapan saatnya kita bekerja kapan saat untuk mengurus rumah. Kita bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga lebih pagi, agar bisa mengerjakan pekerjaan sampingan lainnya. Kita juga bisa membuat jadwal agar lebih teratur dan tidak keteteran, mislnya kapan membuka email, mengajar les, mengerjakan modul, atau jam berapa zoom meeting. Dengan begitu kita lebih profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun