music dangdut untuk anak muda.
Akhir-akhir ini melihat banyak anak muda yang datang ke konser dangdut menjadi hal yang lumrah. Dangdut yang dulu dinilai musik kampung dan musiknya 'orang tua' , justru sekarang banyak digandrungi milenial dan gen Z. Dari konser merangkai kisah, ujung-ujungnya dangdut, semesta bergoyang yang menghadirkanMelihat ke belakang dangdut popular dikalangan anak muda sejak munculnya penyanyi-penyanyi muda seperti Via Valen yang menyanyikan "Sayang" lagu bergenre dangdut Jawa di Indonesian Choice Award 5.0 di NET TV yang dikemas lebih modern . Tiara Andini, yang semakin popular setelah menyanyikan lagu Pamer Bojo milik mendiang Didi Kempot. Dangdut dikemas menjadi lebih modern dan jazzy sehingga diterima generasi milenial bahkan gen Z. belum lagi di tahun 2019 boomingnya lagu-lagu dangdut campursari yang dinyanyikan mendiang Didi Kempot. Lagu-lagu bertema cinta dan patah hati, sehingga beliau dijuluki 'The Godfather of Broken Heart' oleh penggemarnya yang dikenal dengan sebutan "Sobat Ambyar".
Boleh dibilang, tren positif ini menjadi gerbang pembuka bagi banyaknya penyanyi muda pendatang baru yang kini jadi idola baru generasi muda seperti Denny Caknan, Happy asmara, Guyon Waton, Ilux, Ndarboy Genk dan beberapa musisi muda lainnya.
Akhir tahun lalu saya berkesempatan datang ke konser pop dangdut Jawa yang menyajikan penampilan dari Denny Caknan, Happy Asmara, hingga artis Banyuwangi Farel Prayoga dan Wandra di Banyuwangi. Jujur baru kali ini saya datang ke konser dangdut. Dulu kalau ada hajatan yang ada panggung musik dangdutnya saya enggan datang. Selain ramai juga mohon maaf, biasanya berujung tawuran anak muda antar desa. Tapi kali ini saya mau nonton Deny Caknan bersama para sepupu dan memang sudah lama tidak pernah datang ke konser musik. Tentu saja yang datang mayoritas anak muda. Ada yang ramai-ramai Bersama teman dan banyak pula yang nonton dengan pasangan. Dibuka dengan penampilan Farel, Wandra, kemudai Happy Asmara dan yang paling ditunggu tentu penampilan Denny Caknan. Saat Deny Caknan naik ke panggung dan menyapa penonton semua bersorak dan bertepuk tangan. Malam itu Deny Caknan membawakan sepuluh lagu hits miliknya. Lagu pertama "Angel" dinyanyikan, serentak semuanya bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama lagu. Kemudian disusul lagu Teteg Ati, Pingal, Sugeng Dalu, Mendung Tanpo Udan, Satru 2, Widodari. Tak lupa Deny juga membawakan Kartonyono Medot Janji, lagu yang berhasil membuat Deny Caknan dikenal luas. Kemudian ditutup dengan "Los Dol".
Dari pengalaman menonton konser ini bisa dilihat bahwa antusiasme masyarakat terhadap musik dangdut terutama yang didominasi oleh Millennial dan Gen-Z emang makin besar dan lebih diterima secara luas. Mereka para anak muda sudah sangat hafal dengan lirik lagu yang kebanyakan tentang cinta dan patah hati. Walaupun lirik lagu patah hati yang sedih tetap membuat kita yang mendengar berjoget ketika sudah ada suara gendang. Meskipun katakanlah ada yang tidak mengerti Bahasa jawa, ketika gendang sudah dimainkan sudah pasti kita tetap bergoyang, menikmati setiap lirik lagu yang galau tetapi joget-able.
Musik dangdut asli Indonesia kini sudah banyak diminati generasi muda. Dangdut yang dulu dianggap kampungan kini semakin diterima, tidak hanya di daerah-daerah pelosok saja, tetapi juga di kota-kota besar bahkan ibu kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H