Mohon tunggu...
Elok FirdausAprilia
Elok FirdausAprilia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Uin Malang

Asli kelahiran Banyuwangi yang melanjutkan kuliah di Malang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pembelajan Sosio-Emosional Anak Usia Dini

31 Maret 2019   20:53 Diperbarui: 31 Maret 2019   21:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu yang dimaksud dengan pembelajaran Sosio-emosional?  

Menurut CASEL Pembelajaran sosial dan emosional (SEL) adalah proses di mana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. 

Menjadi seorang pribadi yang baik dan sehat berarti harus bisa mengontrol emosinya, bisa menempatkan emosi pada tempat yang benar. Seperti ketika mendapat hadiah dari orang tua karena berprestasi, berarati emosi bahagialah yang harus dikeluarkan. Begitupun dengan lainnya.

Banyak dari seseorang salah mengartikan apa itu emosi. Menurut pandangan masyarakat belakang yang kurang akan ilmu pengwtahuan menganggap bahwa emosi itu ya marah. Padahal marah merupakan salah satu dari emosi, karena macam-macam emosi tidak hanya satu, melainkan banyak. Macan-macam emosi ada emosi marah, bahagia, takut, cemas dan jijik. 

Dari semua emosi tersebut memiliki tempat masing-masing untuk bertingkah. Sesuai dengan apa yang dirasakan oleh rajanya (manusia). Konsep pembelajaran sosio-emosional adalah mengembangkan keterampilan sikap anak. Sedangkan urgensi atau pentingnya pembelajaran sosioemosional adalah untuk pencapain prestasi anak. Karena apa? 

Emosi sangat berpengaruh untuk prestasi anak. Ketika seorang anak merasa takut, marah, ataupun sedih, atau emosi yang tidak baik anak akan merasa sulit untuk belajar, dan dalam mengerjakan suatu tugas ia akan pecah konsentrasinya. Maka dari itu penting adanya pembelajaran sosioemosional agar anak mampu menempatkan emosinya dengan baik, dan mampu menjadikan prestasi yang baik dan cemerlang pula.

Selain berpengaruh dalam prestasinya, pembelajaran ini juga penting untuk meningkatkan komunikasi antar sesama. Supaya anak mampu berkomunikasi dengan baik dan sopan. Bayangkan ketika emosi anak sedang tidak stabil atau marah, dalam berkomunikasipun ia akan menggunakan nada tinggi dan tidak teratur, sehingga tidak akan terciptanya komunikasi yang baik.

Dalam pembelajaran sosioemosional orang tua, guru dan lingkungan juga perperan penting. Ketiganya harus saling mendukung, agar diri sendiri mudah untuk dikendaikan dan mudah untuk diatur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun