Proses masuk nya filsafat Yunani ke dalam islam dan pemikiran-pemikirannya membangkitkan dalam diri umat islam suatu kajian mendalam tentang berbagai ilmu pengetahuan dan mendorong semangat masyarakat untuk mempelajari ilmu-ilmu alam dan filsafat. Akan tetapi, banyak pemikiran filsafat islam yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani, dimana belajar tidak berarti mengikuti atau mengutip. Jadi alur belajarnya adalah mengamati, meniru dan memodifikasi. Filsafat islam harus sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan keadaan masyarakat islam itu sendiri.
PENUTUP
Kurang lebih nya filsafat Yunani sudah mengajarkan banyak hal. Orang yang menentang filsafat berarti menentang kebenaran, dan jika mereka menentang kebenaran, maka mereka kafir. Faktanya, dalam keadaan apa pun filsafat tidak dapat ditolak. Jika kita menerima filsafat, kita juga harus berfilsafat untuk memperdebatkan kebenaran diri sendiri.
Argumen tersebut terkandung dalam filsafat, yaitu ilmu tentang hakikat segala sesuatu. Kaitannya dengan masa kini, ketika kebanyakan orang lebih suka melakukan hal-hal yang bermanfaat dan memiliki tujuan yang lebih logis, mereka lebih memilih untuk berpikir dan bertindak secara logis. Oleh karena itu, filsafat Yunani menjadi referensi penting untuk dipelajari, terutama bagi orang-orang yang telah menjadi pemimpin di bidang agama.
DAFTAR PUSTAKA
Faqih, Aunur Rahim dan Munthoha (editor). 1998. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press.
Mugiyono, 2013. ”Perkembangan Pemikiran dan Peradaban Islam dalam Perspektif Sejarah,” dalam Jurnal JIA, Vol. XIV, No. 1, Juni.
Suyanta, Sri, 2011. “Transformasi Intelektual islam ke Barat,” dalam Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. X, No. 2.
Myers, Eugene A. 2003. Zaman Keemasan Islam Para Ilmuwan Muslim dan Pengaruhnya terhadap Dunia Barat. Terjemahan M. Maufur el-Khoiry. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H