Kognitif dalam bahasa ilmiahnya berarti proses berpikir manusia. Sedangkan dalam arti umumnya adalah proses mental manusia yang meliputi perolehan, penyimpanan, pengambilan dan penggunaan pengetahuan.
Nenurut Pudjiati & Masykouri (2016), bahwasannya kognitif diartikan sebagai kemampuan belajar, berfikir atau kemampuan untuk mempelajari keterampilan atau konsep baru, kemampuan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan maupun di sekitarnya, dan juga kemampuan daya ingat untuk menyelesaikan soal-soal.
Sedangkan arti kognitif dalam kamus bebas bahasa Indonesia memiliki makna sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan kognisi berdasarkan pengetahuan factual yang empiris.
Baca juga: Perkembangan Kognitif Anak Berdasar pada Teori Jean Piaget
Dalam perkembangan selanjutrnya, istilah mognitif menjadi popular dalam domain atau wilayah psikologis manusia yang meliputi perilaku mental dalam pemahaman, pengolahan informasi, pemecahan masalah dan keyakinan.
Terdapat beberapa tokoh yang menjelaskan beberapa domain kognitif yang akan saya bahas secara singkat.
Menurut Solso (2001), terdapat empat pembagian domain kognitif. Diantaranya yaitu atensi, pemrosesan, penyimpanan, dan penggunaan. Atensi yaitu mendektesi atau mengenali obyek.
Adalah kemampuan untuk mengenali 0byek baik dengan cara dilihat, dirasa,diraba atau dicium. Kedua pemrosesan, yaitu pengkodean dan pencocokan.
Adalah kemampuan dalam mencocokkan obyek. Seperti contoh anak mampu menyebut gula itu manis setelah ia merasakannya. Ketiga penyimpanan berupa penyimpanan sensorik pendek maupun panjang.
Baca juga: Teori Kognitif dan Kolonialisme Pikiran
Adalah kemampuan menyimpan dari apa yang telah diketahuinya. Sensorik pendek yaitu penyimpanan sensorik yang hanya bias diingat dalam waktu pendek.