Rencana pemerintah pusat kembali meluncurkan program dana kompensasi kenaikan BBM menimbulkan kegalauan perangkat desa. Hal ini dikarenakan beberapa tahun lalu sempat terjadi kekacauanpambagian dana sejenis yang dulu bernama BLT(Bantuan Langsung Tunai). Ketidaktepatan penerima BLT menimbulkan kecemburuan diantara masyarakat yang berujung keributan di berbagai daerah.
Hal ini menjadi simalakama bagi perangkat desa, di satu sisi mereka harus melakasanakan tugas dari atasan namun disisi lain mereka menjadi pihak yang paling merasakan “omelan” masyarakat. Rencananya pogaram BLT akan diganti BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) namun hal ini hanya berganti nama saja, maksud dan tujuannya sama dengan BLT.
BLT sama dengan pupuk mental “kere”
Adanya BLT menyebabkan mental peminta-minta di kalangan masyarakat bawah semakin menjadi. Alangkah lebih baik bila pemerintah membuat program lain yang lebih mendidik dari pada program BLT yang mencerminkan pemerintah hanya memberi “ikan” bukan “kail”.
Dan semoga adanya program BLSM bukan suatu upaya “cari muka” kelompok tertentu yang berkepentingan di PEMILU 2014 . Mari bersama-sama kita membangun bangsa dengan cara mengawal pemerintah secara kritis, santun dan bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI