Mohon tunggu...
Lukman Nurhakim
Lukman Nurhakim Mohon Tunggu... -

Mahasiswa S1 Manajemen STIE Putra Bangsa Kebumen. \r\n\r\nE mail\r\nlukmanbakulwedus@gmail.com\r\n\r\nTelp. 081327148571

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dana Kompensasi BBM Membuat Perangkat Desa “Galau”

14 Mei 2013   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:36 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana pemerintah pusat kembali meluncurkan program dana kompensasi kenaikan BBM menimbulkan kegalauan perangkat desa. Hal ini dikarenakan beberapa tahun lalu sempat terjadi kekacauanpambagian dana sejenis yang dulu bernama BLT(Bantuan Langsung Tunai). Ketidaktepatan penerima BLT menimbulkan kecemburuan diantara masyarakat yang berujung keributan di berbagai daerah.

Hal ini menjadi simalakama bagi perangkat desa, di satu sisi mereka harus melakasanakan tugas dari atasan namun disisi lain mereka menjadi pihak yang paling merasakan “omelan” masyarakat. Rencananya pogaram BLT akan diganti BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) namun hal ini hanya berganti nama saja, maksud dan tujuannya sama dengan BLT.

BLT sama dengan pupuk mental “kere”

Adanya BLT menyebabkan mental peminta-minta di kalangan masyarakat bawah semakin menjadi. Alangkah lebih baik bila pemerintah membuat program lain yang lebih mendidik dari pada program BLT yang mencerminkan pemerintah hanya memberi “ikan” bukan “kail”.

Dan semoga adanya program BLSM bukan suatu upaya “cari muka” kelompok tertentu yang berkepentingan di PEMILU 2014 . Mari bersama-sama kita membangun bangsa dengan cara mengawal pemerintah secara kritis, santun dan bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun