Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Ibu, Ayah I'm So Sorry, It's My Fault

22 Desember 2015   11:33 Diperbarui: 22 Desember 2015   17:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

21 desember 2015 Dengan menghirup udara pagi yang begitu menyejukan hati ini karna dimana saya sudah berada di kampumg saya tercinta ini, beban pikiran yang merasuk masalah kuliah pun hilang begitu saja ketika melihat pagi yang yang begitu sejuk serta melihat tersenyumnya orang tua karena sudah  pulang kampung puteri ke empatnya karena kuliah telah libur, rasanya senang sekali pagi-pagi mama saya telah siapkan sarapan kesukaan saya, setelah itu cerita-cerita sama ayah tentang kuliah, lingkungan di medan serta teman-teman yang ada di sana dan tak lupa pula ayah saya menasehati dan memberi motivasi terhadap saya, betapa hebatnya perjuangan seorang ibu dan ayah, di dalam hati selalu terbenak kalau saya tidak ingin membuatnya kecewa akibat perbuatan saya dan janji akan membuatnya tersenyum bahagia terhadap saya.

Waktu pun sudah semakin berjalan dimana keluarga pada pergi bekerja, jadi tinggal lah saya dan ayah saya, ayah di rumah karena beliau pengusaha kecil-kecilan di rumah, jadi saya membantunya jika pulang kampung begini, di situ saya melihat betapa sungguh hebat perjuangan orang tua saya untuk mencari penghasilan untuk anak-anaknya karena ia ingin anak-ananknya lebih sukses darinya dan apalagi bukan saya saja yang kuliah tetapi kakak saya juga kuliah di medan dengan universitas swasta jadi membutuhkan biaya yang cukup besar, memang mereka lah kebangaan saya di dunia ini,saya bersyukur sekali memiliki ayah dan mamah yang hebat seperti mereka.

Dan di 21 desember 2015 juga pada hari itu perasaan saya gak enak banget karena hari itu saya bolos kuliah karena cuma 1 pelajaran yang masuk jadi saya pulang kampung saja karena tanggung banget dan saya pun sudah kangen berat terhadap keluarga saya di kampung, jadi saya memutuskan untuk membolos saja, tetapi saya pulang kampung pun pikiran saya di kampus saja karna perasaan ini gak enak saja bawaannya

Waktu pun semakin siang dan situ saya membuka BBM saya dan ingin melihat ada berita apa tentang di kampus, dan di situ ketika saya membaca salah satu teman saya membuat status bahwa IP UTS semalam sudah keluar tapi itu bukan teman sekelas saya tetati teman satu jurusan saya, itu pun perasaan sudah tidak enak saja, jadi saya hubungi salah satu teman saya tetapi dia belum tau kerena ia belum datang ke kampus, jadi saya bilang nanti kalau ada apa-apa di kampus kasih tau ya, dan ia pun menjawab iya.

Waktu pun semakin jalan dan matahari pun semakin cerah memancarkan sinarnya, ntah apa pada saat itu hati saya pun tidak pas dengan kekasih saya, jadi kami pun bertengkar, di hari itu rasanya bawaannya kesal sekali, di saat kami bertengkar bunyilah BBM saya dari teman satu kelas saya bahwa IP UTS semalam memang sudah keluar, dan ternyata IP UTS saya tidak seperti yang saya duga, saya terdiam,takut dan malu sekali rasanya, dimana pada hari itu saya merasakan betapa pedihnya rasa kecewa saya terhadap diri saya sendiri, saya merasakan betapa bersalahnya sekali diri saya terhadap orang tua saya serta keluarga saya, tapi saya hanya bisa terdiam akibat  perbuatan saya yang belum bisa bahagiakan orang tua saya, saya mencoba tegar atas perbuatan saya untuk tidak terjatuh air mata ini tapi saya tidak bisa menahannya, rasanya kecewa sekali dengan diri saya ini.

Ayah,mamah, maafkan elna atas semuanya saat ini elna belum bisa beritahu IP elna karena elna takut ayah,mamah,kakak,dan adik kecewa,, tapi elna janji IP UAS pertama ini akan seperti yang keluarga harapkan, elna akan merubah semuanya, dan maaf juga elna hanya bisa menulis di sini.

mungkin ini hanya cobaan yang tuhan berikan untuk saya, agar bisa menjadi yang lebih baik lagi dan lebih rajin lagi belajarnya, lebih rajin lagi sholatnya, dan di kurangi bermainnya,,,

semangattt,,,semangatt,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun