Mohon tunggu...
Latatu Nandemar
Latatu Nandemar Mohon Tunggu... Relawan - lahir di Pandeglang Banten

Lahir di Pandeglang, Banten. seorang introvert yang bisa menjadi extrovert ketika situasi mengharuskan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Tidak Gampang

1 Februari 2023   14:25 Diperbarui: 1 Februari 2023   14:25 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini memang bukan hari guru. Hari guru sudah lewat dan pada tahun 2023 ini masih harus melewati beberapa bulan lagi, bahkan mendekati penghujung tahun ini baru kita akan memperingati hari guru yang sering pula disebut pahlawan tanpa tanda jasa ini.

Tetapi, sepertinya tidak ada salahnya untuk berbagi cerita tentang pengalaman pahit seorang guru ketika mengajar di sebuah sekolah yang berlokasi di pelosok. Kejadiannya memang sudah cukup lama. Tapi masih layak untuk dijadikan pelajaran bagi semua.

Begini ceritanya.

Ada seorang guru honorer yang baru menjalani profesi sebagai guru di sebuah sekolah menegur seorang murid laki-laki kelas delapan yang terkenal sangat bengal. Alasan mengapa guru tersebut menegurnya adalah karena panjang rambutnya yang sudah melewati batas 'aman' siswa seharusnya.

Guru tersebut mengatakan bahwa rambutnya harus sudah rapi ketika besok masuk ke sekolah. Di keesokan hari, ternyata anak tersebut tidak melakukan apa yang guru tersebut perintahkan. Rambutnya masih sama keren-nya (setidaknya menurut si anak tersebut) seperti waktu kemarin.

Kemudian guru tersebut kembali menegurnya dan memberinya kesempatan kedua agar besok rambutnya sudah dipangkas tidak melebihi batas peraturan.

Teguran-teguran tersebut ditanggapi dengan gaya ciri khas anak bengal yang ingin menunjukkan eksistensinya di lingkungan sekitar teman pergaulannya. Sok santai, ada sedikit gaya menantang dan seolah tanpa takut.

Esoknya guru tersebut berpikir bahwa anak itu akan mengikuti apa yang guru tersebut instruksikan. Ternyata tidak, dia malah datang ke sekolah dengan rambut yang lebih keren lagi (sekali lagi itu hanya perasaan si anak tersebut). Yaitu dengan mewarnai rambutnya dengan pewarna rambut yang sangat merah menyala.

Dalam hati guru tersebut merasa ini benar-benar sudah sangat keterlaluan. Murid yang satu ini bukan hanya tidak mengikuti perintah guru, tetapi seperti sengaja memperlihatkan keberaniannya dengan menantang perintah dari guru tersebut sebagai pendidiknya. Terus terang, hati sang guru sangat terluka juga dengan tingkah anak ini. Ada perasaan tidak dihargai atau merasa direndahkan. Tretapi guru tersebut sadar bahwa dia tidak bisa memberi sanksi fisik karena adanya Undang-Undang Perlindungan Anak.

Akhirnya, guru tersebut "hanya" memberikan ancaman disertai nada yang sangat jauh lebih keras. Jika besok masih berpenampilan seperti itu, maka akan guru tersebut gunting rambutnya dengan model "Asal Tidak Gondrong", alias memotongnya akan asal saja yang penting tidak melewati batas ketentuan tanpa memikirkan rapi atau tidaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun