Mohon tunggu...
NADIA SALSABELLA
NADIA SALSABELLA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

jangan memperjuangkan mati-matian sesuatu yang tidak di bawa mati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan sebagai Upaya Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan

10 Desember 2023   04:21 Diperbarui: 10 Desember 2023   04:39 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paradigma sosialisasi dan paradigma fungsional merupakan dua paradigma yang muncul dalam pendidikan dan pembangunan nasional yang menjadi arah yang harus diambil oleh para pengambil kebijakan dalam mengembangkan kebijakan pendidikan. Menurut paradigma fungsional, kurangnya masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap modern merupakan akar penyebab kemiskinan dan keterbelakangan. Masyarakat di Barat telah menemukan bahwa lembaga pendidikan formal, seperti sistem sekolah, adalah lembaga utama yang membantu masyarakat mempelajari hal-hal baru, mempelajari keterampilan baru, dan mengembangkan sikap modern yang diperlukan untuk pertumbuhan. Bukti ini menunjukkan bahwa keterlibatan seseorang dalam pembangunan erat kaitannya dengan pendidikan formalnya. Tesis Investasi Manusia, yang menegaskan bahwa berinvestasi pada manusia lebih menguntungkan dan memiliki tingkat pengembalian ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan berinvestasi di sektor fisik, muncul sebagai perkembangan lebih lanjut.

Pandemi virus Covid-19 menjadikan pengangguran di Indonesia sebagai permasalahan sosial yang tidak dapat dihindari setiap tahunnya. Akibat lesunya perekonomian akibat pandemi, dunia usaha terpaksa menerapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sehingga tidak bisa menggaji banyak karyawan. Minimnya lapangan kerja menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi ini, dan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Di sisi lain, di era digital yang semakin mengglobal saat ini, terdapat banyak peluang bagi individu untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alternatif pilihan pekerjaan. Meskipun demikian, posisi-posisi terbuka ini harus dipersiapkan dan dipertajam baik secara mandiri melalui buku, situs dan rekaman atau melalui kursus. Internet, khususnya media sosial, memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi dan melaksanakan pelatihan dan kursus secara otodidak. Kursus tidak hanya untuk orang yang ingin meningkatkan keterampilan dan mencari pekerjaan. Namun, orang yang ingin berdagang atau memulai usaha sendiri juga bisa mengikuti kursus. Khususnya bagi para visioner bisnis pemula yang memiliki tujuan dan modal namun membutuhkan informasi mengenai metodologi kewirausahaan.

Persoalan kemiskinan merupakan isu yang penuh kasih di seluruh dunia dan masih menjadi isu fokus di seluruh aspek dunia. Kemiskinan merupakan penyakit sosial ekonomi yang sering dialami oleh negara-negara berkembang, selain bersifat aktual dan laten. Ada dua keadaan yang menyebabkan terjadinya kemelaratan, yaitu kemelaratan biasa dan kemelaratan palsu. Keterbatasan sumber daya alam (SDA), kurangnya penggunaan teknologi, dan bencana alam semuanya berkontribusi terhadap kemiskinan alami. "Dampak dari birokrat yang kurang mampu mengendalikan perekonomian dan berbagai fasilitas yang tersedia inilah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan artifisial. Hal ini menyebabkan sulitnya keluar dari krisis kemiskinan dan bagaimana kebijakan pemerintah dalam pembangunan lebih mengutamakan pertumbuhan dibandingkan pemerataan. " Kendala mendasar apa saja yang menghambat perjuangan Indonesia melawan kemiskinan di bidang pendidikan? Dalam acara ini para kreator berusaha untuk memahami permasalahan pendidikan dan kemiskinan di Indonesia secara global dan berusaha untuk memberikan solusinya. Karena kemelaratan di tingkat aktivitas masyarakat justru menyengsarakan kebudayaan Indonesia. Kemiskinan adalah masalah belas kasih yang sangat rumit. Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia dituntut untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul guna memfasilitasi munculnya keunggulan individu yang dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan individu dan masyarakat. Sebagai warga negara Indonesia, pengentasan kemiskinan tidak hanya memerlukan bantuan dari pemerintah.

Definisi Pendidkan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha yang disengaja dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritualitas keagamaan. kekuatan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Jalaluddin mengutip perkataan Ahmad Tafsir (2001: 70) kata tarbiyat mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik yang juga mengandung arti mendidik atau 'allama. Menurut sudut pandang fonetik, menurut Al-Attas, istilah ilmu pengetahuan diterapkan dalam Islam untuk mencakup seluruh kehidupan yang tersebar luas di alam untuk mengarahkan keberadaan manusia menuju keselamatan. Sebagaimana dalam karangannya: Menurut perspektif pemanfaatan fonetis, kita dapat melihat bahwa cara penerapan istilah ilm dalam Islam untuk menyelimuti keseluruhan kehidupan -- yang mendalam, ilmiah, ketat, sosial, individual dan sosial -- menyiratkan bahwa kepribadiannya bersifat umum, dan mengarahkan manusia menuju keselamatannya adalah hal yang mendasar. Pelatihan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Achmadi (2005: 27) menyatakan bahwa pendidikan pada umumnya mencakup upaya mengembangkan watak (kekuatan batin), budi (akal), dan jasmani anak agar selaras dengan masyarakat dan alam. Sedangkan Muhammad Yunus dan Qosim Bakri (1998: 37) Pendidikan adalah kumpulan pengaruh yang dipilih secara cermat yang dirancang untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan yang sempurna melalui perkembangan jasmani, rohani, dan moral (perilaku).

      Menurut Abdur Rahman a Nahlawi tentang gagasan Tarbiyah (sekolah) dalam empat komponen:

  • Menjaga perkembangan fitrah manusia
  • mengarahkan evolusi sifat manusia menuju kesempurnaan.
  • memaksimalkan potensi manusia (sumber daya manusia) untuk mencapai sifat-sifat tertentu.
  • Lakukan upaya ini secara bertahap sesuai irama pergantian peristiwa yang dialami anak.
  • Jelas dari penelitian antropologis dan sosiologis bahwa pendidikan memiliki tiga tujuan:
  • Membentuk pengetahuan peserta didik pada dirinya dan faktor lingkungan sekitar, sehingga timbul kemampuan membaca (investigasi), dan akan menumbuhkan daya imajinasi dan efisiensi.
  • Menyimpan sifat-sifat kemanusiaan yang akan mengarahkan gaya hidup seseorang agar kehadirannya, baik secara individu maupun sosial, menjadi lebih bermakna.
  • Membuka jalan bagi informasi dan kemampuan yang sangat bermanfaat bagi ketahanan dan kemajuan hidup manusia dan masyarakat. (Achmadi, 2005:33)

Pengangguran dan Kemiskinan

1. Pengangguran

     a. Pengertian pengangguran

Pengangguran adalah salah satu masalah sosial di Indonesia yang telah terjadi cukup lama dan terus berkurang jumlahnya dalam dekade. Namun, Pandemi Covid-19, yang belum berakhir sejak tahun lalu, telah secara signifikan menaikkan tingkat pengangguran. Sukirno, 1994) mencirikan pengangguran sebagai syarat ketika seseorang yang dikenang karena angkatan kerja perlu menemukan lini kerja baru namun mereka tidak dapat menemukan lini kerja baru. Sementara itu, sesuai (Nanga, 2001) pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang dikenang untuk kelas angkatan kerja tidak memiliki beberapa pekerjaan dan secara efektif tidak dalam kerangka pikiran mengamankan posisi.

     b. Macam-macam pengangguran

           Menurut Sukirno (2000), ada tiga jenis pengangguran.

1) Pengangguran gesek, adalah pengangguran yang dibawa oleh kegiatan seorang pekerja yang memutuskan untuk melarikan diri dari pekerjaannya dan mengamankan posisi lain yang lebih baik atau sesuai keinginannya.

2) Pengangguran yang mendasari, adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan dalam desain atau kerangka kerja dalam perekonomian.

3) Pengangguran konjungtur adalah bentuk pengangguran yang terjadi secara alami.

c. Upaya mengatasi pengangguran

Bekerja pada sifat SDM dapat dimulai dari area pelatihan terlebih dahulu. Penghentian harus memahami apa yang akan selesai setelah pindah dari sekolah. Siswa juga harus dipandu oleh sekolah dan guru untuk menemukan potensi mereka sendiri. Salah satunya adalah dengan mengarahkan tes diri dan tes karakter untuk memahami minat dan hadiah pengganti. Seperti itu, siswa dapat memahami diri mereka sendiri lebih awal dan dapat menyelesaikan pilihan untuk mencari di mana bidang itu sesuai dia. Selain itu, khususnya pengaturan orang dan sikap siswa. Cara seorang individu berinteraksi dengan lingkungan mereka membentuk karakter dan pola pikir mereka. Program sekolah sehari penuh meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan siswa di sekolah dengan guru dan teman mereka sebelum Pandemi. Mungkin sulit bagi siswa untuk menghadapi tantangan setelah mereka lulus dari sekolah jika lingkungan sekolah tidak mendukung pengembangan karakter dan pola pikir yang positif.

Sistem pendidikan juga harus diadaptasi oleh pemerintah untuk memenuhi persyaratan perkembangan Times. Karena tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia akan ditentukan oleh sistem pendidikan yang baik. Sistem sekolah di Indonesia juga telah ditegur dari waktu ke daerah lokal baik dari antara pendidik, pengganti dan wali. Analisis ini disebabkan oleh sistem sekolah yang dipandang kacau, tidak adanya sosialisasi, dll. Pemerintah harus selalu memantau dan mengevaluasi jalannya kebijakan sebagai pembuat kebijakan. Selain itu, penting untuk mengamati guru dan siswa sebagai pengguna kebijakan ketika mencoba memodifikasi atau meningkatkan kebijakan. Ketika merumuskan kebijakan, pemerintah tidak boleh terlalu ideologis, dan sebaliknya harus realistis untuk menyesuaikannya dengan karakteristik masyarakat.

Sesuai ("Peringkat Pelatihan oleh Nation 2021," 2021), mengingat tinjauan umum yang dipimpin oleh beberapa perusahaan di AS seperti US News and World Report, BAV Gathering, dan Wharton School dari College of Pennsylvania, pelatihan di Indonesia Posisi ke -54 dari 78 negara yang telah dipelajari. Jumlah ini adalah satu tingkat lebih tinggi dari tahun lalu, ketika berada di peringkat 55. Posisi selesai sepenuhnya bermaksud memberikan data kepada individu yang perlu melalui tinjauan ke luar negeri atau berkonsentrasi di luar negeri. Selain itu, perangkingan juga bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi suatu negara mengenai kualitas sistem pendidikannya. Meskipun belum bisa menyamai kualitas sistem pendidikan di negara maju, setidaknya negara-negara berkembang bisa mempelajari dan mempertimbangkan sistem pendidikan mana yang sekiranya sesuai untuk diterapkan di negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun