Rumput pun enggan bergoyang
Reranting  pun ogah berderit
Dedaunan pun tak bergemerisik
Air pun bagai tak beriak
Hujan pun tanpa gemericik
Angin pun malas berhembus
Ketika ku tanya
Apa yg bisa ku berikn padanya
Untuk sahabatku nan jauh disana
Mereka hanya diam membisu
Bungkam seribu bahasa
Tiada jawab
Tiada balas
Laksana diamnya batu karang
Seperti kokohnya gunung yg menjulang
Bak luasnya gurun pasir nan terbentang
Bagaikan cadas yg terjal di jurang
Umpama cahaya yg terang benerang
Tiada kata
Tiada tanya
Hanya diam yg ada
Ku jutuh terduduk
Dengan kepala menunduk
Sambil menangis sesunguk
Hati pun gundah berkecamuk
Ku tadahkan kedua tangan ke angkasa
Bermunajat kepada yang maha kuasa
Memohon ampun dari segala dosa
Mengirimkan sepucuk doa
Doa yang tulus dari relung-relung jiwa
Untuk sahabatku yang setia
Yang telah pergi untuk selamanya
Moga dirinya
Mendapat tempat yang mulia
Disisi sang maha pencipta
Ya……
Hanya dengan doa ku bisa mengiringinya
Walau jasad ini tak ikut membawanya
Kerumah terakhirnya
Selamat jalan sobat
http://elmizah.wordpress.com/puisi/Untuk%20Sahabat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H