Mohon tunggu...
el musafir
el musafir Mohon Tunggu... -

Tetap Konsisten dan Selalu Optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Sahabat

4 Maret 2012   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:31 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumput pun enggan bergoyang
Reranting  pun ogah berderit
Dedaunan pun tak bergemerisik
Air pun bagai tak beriak
Hujan pun tanpa gemericik
Angin pun malas berhembus
Ketika ku tanya
Apa yg bisa ku berikn padanya
Untuk sahabatku nan jauh disana

Mereka hanya diam membisu
Bungkam seribu bahasa
Tiada jawab
Tiada balas

Laksana diamnya batu karang
Seperti kokohnya gunung yg menjulang
Bak luasnya gurun pasir nan terbentang
Bagaikan cadas yg terjal di jurang
Umpama cahaya yg terang benerang
Tiada kata
Tiada tanya
Hanya diam yg ada

Ku jutuh terduduk
Dengan kepala menunduk
Sambil menangis sesunguk
Hati pun gundah berkecamuk

Ku tadahkan kedua tangan ke angkasa
Bermunajat kepada yang maha kuasa
Memohon ampun dari segala dosa
Mengirimkan sepucuk doa
Doa yang tulus dari relung-relung jiwa
Untuk sahabatku yang setia
Yang telah pergi untuk selamanya
Moga dirinya
Mendapat tempat yang mulia
Disisi sang maha pencipta

Ya……
Hanya dengan doa ku bisa mengiringinya
Walau jasad ini tak ikut membawanya
Kerumah terakhirnya

Selamat jalan sobat

http://elmizah.wordpress.com/puisi/Untuk%20Sahabat/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun