Mohon tunggu...
el musafir
el musafir Mohon Tunggu... -

Tetap Konsisten dan Selalu Optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Kisah

6 Maret 2012   04:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat haru meramu semua semu…
Menyemat bait syair luapan rindu…
Kisah lusuh berajut kasih…
Tersebar lewat angin mendayu…
Mengusik qalbu lembut berbisik…
Digemericik hujan yang berisik…

Gemerincing malam mengusang tabir…
Hujan menabuh gemuruh riuh…
Sepenggal kisah menghenyak hati…
Melukis tanya tanpa henti…
Semburat pedih yang akan melekat erat???
Atau tetesan salju suci peredam sedih???

Desir angin di selisik rumpun rumput…
Seraya dedaunnya melambai ayu…
Menyentuh butir air mata yang bergulir…
Haru biru bak permata zamrud…
Atau sedih, lirih dan pedih…
Bagai serpih-serpih kaca…
Di pojok bangunan tua…

Oh……
Mengapa ku terprangkap…
Dalam bui tanpa jeruji…
Mengapa ku terikat…
Dijerat tanpa tali…
Inilah delema sepenggal kisah…
Dunia maya…
Dunia nyata…

http://elmizah.wordpress.com/puisi/Sepenggal%20Kisah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun