Rapuh
Rapuh tubuhnya
Renta umurnya
Rantas rambutnya
Sungai deras dialirinya
Kerikil batu dijalankannya
Duri pohon dipeganginya
Sambut penuh isi perutnya
Kaki kaki kecil melangkah
Kulit-kulit keriput telah tampak
Rintihan perih terdengar pecah
Dadapun seakan sesak
Sesak hati senyum berkembang
Kini ia lega
Angonnya telah kenyang
Pakaiannya telah penuh
Ilmunya telah terisi
Istirahatnya tak lagi terganggu
Hanya tenaganya kurang berisi
Pikirannya membayang bayang
Bagaimana perut angonku esok?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H