Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahir Berkendara tapi Tak Mahir Berlalu Lintas

3 November 2022   15:56 Diperbarui: 3 November 2022   16:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal ini sangat banyak sekali tersejadi pada saat ini. Apalagi dijalan lintas. Banyaknya pengendara yang belum taat aturan membuat suasana jalan jadi macet. Apalagi yang sering kebut-kebutan di jalan. Tak jarang hal ini membuat terjadinya kecelakaan dimana-mana. 

Biasanya anak-anak ABG yang sering kebut-kebutan dijalan raya. Tak jarang membuat geram para pengendara lainnya. Selain itu ada juga supir mobil yang mengendara dalam keadaan mengantuk. Ini juga membuat kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan macetnya jalan. 

Selain itu ada juga para ibu-ibu yang mengendarai sepeda motornya, menghidupkan lampu kendaraanya disebelah kanan kemudian dia belok ke sebelah kiri. Ini juga tak jarang membuat kecelakaan dijalan raya. Terkadang kami ketawa sendiri melihat hal ini. Mungkin saja dia merasa sudah benar padahal kenyataanya masih salah.

Ditambah lagi ada rambu-rambu jalan yang tidak ada atau tidak berfungsi, seperti rusaknya lampu lalu lintas pada jalan yang banyak persimpangan. Bagi masyarakat yang tidak sabar mereka akan lanjut menerobos jalan. Apalagi jika disana tidak ada pengawasan petugas. 

Jika dibandingkan dengan pengendara yang ada di luar negeri. Maka kita malu sendiri. Di luar negeri sistem antri sangat dinomor satukan. Saling menghargai dijalanan adalah hal yang paling utama. Tidak akan ada kemacetan dan jarang sekali terjadi kecelakaan.

Lain halnya dengan di negara kita Indonesia ini. Lambat sedikit saja pengendara yang ada di depan serasa mau dimakan sama pengendara yang ada di belakangnya. Hahaha, kadang saya ketawa sendiri. Kenapa hal ini tak bisa dihindari. Semua seakan naik darah kalau sudah ada di jalan raya. Lalu kapankah budaya antri akan memasyarakat di Indonesia?. Entahlah...semoga suatu saat bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun