Malam ini adalah malam yang penuh kenangan. Memperjuangkan nasib yang takkan pernah terhenti karena leptop tidak bersahabat. Barang tua yang sudah tak lagi bisa digunakan dengan sempurna, memaksa kaki ini harus melangkah ketempat sahabat.
Berangkat dari rumah jam delapan malam, menaiki sepeda motor yang juga sudah cukup tua. Dalam gerimis kami telusuri jalan. Walau memang yang ditempuh adalah jalan raya. Namun rumah sahabat yang dituju cukup jauh dari tempat saya sendiri.
Memakan waktu setengah jam perjalanan. Barulah sampai dirumah sahabat saya. Sebenarnya saya kasihan dengan dirinya. Karena seharian sudah membantuku disamping harus mengajar ditempat dia mengabdi. Namun keikhlasannya sungguh luar biasa.
Dia tidak pernah berhenti untuk memberi aku semangat. Sampai malam ini aku bertanya kepadanya apakah aku boleh kerumahnya. Maksudku biar data yang dibutuhkan terisi semua. Tanpa dia harus bersusah payah melihat hp dan leptopnya sendiri.
Dia pun mempersilahkan kami datang. Padahal sampai disana, saya melihat jelas gurat lelah diwajahnya. Namun karena dia salah satu sahabat baikku, senyumannya selalu terurai saat saya tiba dirumahnya. Wajah lelahnya berubah jadi wajah bahagia. Alhamdulillah ya Allah..aku dikasih sahabat yang sangat baik. Semoga Allah SWT membalas semua yang telah dilakukannya untukku. Aamiin...
Nah, setelah berkutak dengan leptopnya lebih kurang satu jam, maka selesailah apa yang diminta pada data yang diisi. Kami pun segera pamit untuk pulang karena hari sudah larut malam. Baru saja kami berjalan seperempat jam dari rumahnya, tiba-tiba hujan lebat turun mengguyur jalan. Ya Allah...kami bergegas untuk menepi. Untunglah ada banyak tempat untuk berhenti.Â
Disana saya menggoreskan tulisan ini. Sambil menunggu hujan reda. Kilat dan petir menemani aku menulis. Rasa dijilat api halaman hp ku ini. Namun karena datanya aku matikan jadi aku pura-pura tidak takut. Padahal sebenarnya hatiku ngeri-ngeri sedap. Beruntung aku ditemani suami dan anakku. Jadi agak bagak sedikitlah pura-puranya begitu.Â
Tak lama berselang hujanpun mulai berhenti. Walau gerimis masih mengundang. Dalam hujan ku tadahkan tangan, semoga semua pintaku terkabul bersama turunnya hujan. Aamiin....
Sebenarnya malam ini aku sudah menyusahkan dua orang sahabat baikku. Satu lagi aku kasih tugas untuk merevisi syair yang aku tulis. Karena MKKS Kabupaten Siak menaja lomba menulis syair. Nah, satu syair sudah selesai aku tulis, namun masih belepotan. Satu lagi baru separoh aku tulis dan aku minta agar sahabatku bisa membantu aku untuk menambahkan prakatanya.
Ya ampun...aku ini memang bisanya menyusahkan sahabatku aja. Padahal aku tau mereka sama-sama sibuk. Tapi sayangnya tak ada pula yang menolak. Mungkin takut kali ya ntar tak kasih tangkai sapu, hehe...pokoknya dalam tulisan ini, kusampaikan rasa terimakasih aku yang sangat dalam sama dua orang sahabat baikku itu. Dan aku bayar aja dulu dengan 3M. Makasih... makasih..... makasih....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H