Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mereka Calon Pemimpin Masa Depan

26 Oktober 2022   22:20 Diperbarui: 26 Oktober 2022   22:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption ( dokpri )

"Shalatlah kamu dibelakang imam sebelum kamu disahalatkan di depan imam." Kalimat Inilah yang selalu saya ulang-ulang kepada anak didik saya yang luar biasa ini. Shalat dibelakang imam atau shalat berjamaah adalah salah satu simbol bahwa kita taat kepada pemimpin. 

 Sekali lagi disini kita dilatih bukan cuma taat kepada Allah akan tetapi juga taat kepada pemimpin. Berdiri sama, rukuk sama, sujud sama menandakan bahwa kita sangat patuh kepada sebuah aturan Allah. 

Kalau kita umpamakan kepada siswa, maka bagi siswa artinya dia dilatih untuk hormat dan patuh kepada orang tua dan gurunya. Menghargai sesama. Inilah yang saya harapkan kepada anak-anak saya, disamping yang lebih utama adalah patuh kepada aturan Allah.

Kita ini sama dimata Allah. Tidak ada perbedaan kaya dan miskin. pejabat atau rakyat biasa. Yang membedakan hanyalah kuat lemahnya iman, yang ada di dalam hati kita. Inilah manusia dimata Allah. Berbeda dengan keberadaan manusia dimata manusia. Makanya penilaian Allah itu tidak sama dengan penilaian manusia.

Untuk shalat tidak perlu pakai baju baru. Tidak perlu pakai baju mahal. Yang penting pakaian itu sudah bersih. Bersih dari hadas dan najis, menutup aurat. Kemudian hati menghadap kepada Allah. Lupakan dulu sejenak hal yang lain. 

Namun begitu yang namanya manusia yang selalu digoda oleh syetan terkadang saat shalat malah jumpa kunci yang hilang. Saat shalat terbayang anak menangis. Saat shalat terbayang masakan enak. Nah,.. inilah godaan. 

Ketika rasa itu datang, maka kita harus cepat-cepat mengalihkan lagi fikiran dan hati kita kepada Allah SWT. Apalagi sebagai orang awam seperti saya ini, hal itu kadang memang sering terjadi. Tapi walau begitu, saya berusaha untuk selalu mengembalikan fikiran dan hati saya kepada Sang Ilahi.

Ini memang tidak gampang, sulit sekali. Tidak bisa digambarkan tergantung kepada pemilik hati itu sendiri bagaimana caranya. Mungkin karena saya ilmunya masih sangat dangkal ya saya baru bisanya begini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun