Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Pahit Emakku

22 Oktober 2022   17:34 Diperbarui: 22 Oktober 2022   17:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi Pahit Emakku

Emak, masih ku ingat saat kita duduk berdua di tepi tungku, meneguk kopi pahit yang emak punya

Menyalai daun-daun kopi untuk emak jadikan serbuk

Berbagi cerita dihadapan api tungku yang menyala-nyala 

Emak

Lewat hitam kopimu pelan-pelan kubaca lelehan keringatmu yang membasahi kening

Lewat tanganmu ku lihat garis-garis kelelahan dihelai-helai keriputnya

Lewat senyummu kubaca betapa berat beban derita yang engkau tanggung 

Emak

Lewat langkah kakimu ku lihat betapa pedihnya hidup yang engkau jalani tanpa sandal pagi siang petang dan malam

Namun belum sempat aku membalas, semuanya telah tiada pergi untuk selamnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun