Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratapan Yatim Piatu

24 September 2022   02:57 Diperbarui: 24 September 2022   03:02 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratapan yatim piatu

Wahai ayah dan ibu

Dimana engkau oh ibu

Tiada lagi tempat mengadu

Dada ini berhati pilu

Siang malam didera derita

Berbalut hawa dingin dan sengsara

Hanyalah air mata penenang jiwa

Sebagai tempat teman bicara

Wahai ayah ibu tercinta

Anakmu ini sangat menderita

Terkadang makan sudah tiada

Karena hidup meminta-minta

Kami ini yatim piatu 

Kemana lagi harus mengadu

Semua enggan untuk membantu

Jalan kami merasa buntu

Ayah ibu dengarlah cerita

Derita hati yang sangat lara

Kemana lagi mau dibawa

Hidup kami terlunta-lunta

Tempat tinggal juga tiada

Tidur hanya beralas tanah

Pakaian pun kami tak punya

Hanya ada sehelai saja

Berjalan kaki setiap hari

Menanggung badan derita diri

Berjalan melangkah tanpa alas kaki

Panas dingin tetap dijalani

Nasib diri sangatlah perih

Tak tau lagi kemana harus pergi

Hidup juga belum mandiri

Ayah ibuku sudah pergi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun