Bakar Ayam Sambil Nge-Zoom dengan BM 27

Menulislah jika ingin dikenal dunia, membacalah jika ingin mengenal dunia. Manusia bisa saja mati akan tetapi karyanya akan  selalu tetap hidup sampai kapanpun.

Inilah pesan-pesan para pujangga yang harus kita lestarikan dan terapkan dalam kehidupan kita. Sesungguhnya menulis itu tidaklah sulit, ketika kita sudah mulai merangkai kata maka tulisan itu akan tetap berlanjut sampai ke ujung goresan.

Akan tetapi jika belum dimulai, hanya ada dipikiran saja dan tidak dituangkan di dalam tulisan maka disitulah tiba bayangan macam-macam dibenak kita. Menulis itu susah. Tidak ada ide. Takut ga dibaca orang. Malu, minder, Takut salah dan lain sebagainya.

Nah, mari buang semua bayangan itu jauh-jauh dari fikiran kita agar tulisan itu tertuang. Goreskan terus apa yang ada dipikiran kita. Lanjutkan terus menulis sampai apa yang dirasa sudah tertuang semuanya. Setelah itu baca lagi mana tau ada kata-kata yang tidak sesuai, atau ada huruf yang tinggal atau dobel dan lain sebagainya. Hapus sedikit kemudian edit sesuai yang diinginkan.

Saya yakin bahwa ketika kita terus menulis tak terasa sudah jadi satu karya yang bermanfaat. Mungkin saja sebagai penulis kita merasa karya itu tak sedap dibaca. Masih ada kurangnya ini dan itu. Akan tetapi yakinlah mungkin bagi kita tulisan itu tidak berati tapi,  mungkin saja bagi orang yang membaca tulisan itu sangat luar biasa. Seperti yang disampaikan oleh beberapa narasumber hebat kita.

Jadi tak perlu tulisan itu sangat sempurna, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah. Ayo menulis  lukiskankan sesuatu yang bermanfaat agar hidup kita lebih bermakna. Coretan itu tidak selamanya buram akan tetapi akan berangsur terang seiring berjalannya waktu.

Mari makan...

dokpri

Lihat ayam ini. Tadi siang dia belum sempurna, akan tetapi malam ini dia sudah sangat sempurna dan enak sekali untuk di makan...hehe