Mamat sudah lama berkenalan dengan Nonon. Ayahnya Nonon adalah gurunya Mamat. Ayahnya Nonon adalah seorang yang sangat alim dan memiliki beberapa anak murid yang setia menuntut ilmu agama kepadanya termasuk Mamat.
Berhari-hari Mamat berguru kepada ayahnya Nonon, sehingga ilmu agamanya semakin hari semakin mahir dan mantap. Melihat kesungguhan Mamat yang seperti itu maka ayahnya Nonon tertarik kepada Mamat. Dalam hati dia ingin untuk menjadikan Mamat sebagai menantunya. Hal itupun disampaikan ayahnya kepada Nonon. Suatu pagi ayahnya bicara kepada Nonon. Dia menyampaikan keinginan hatinya. Maka pagi itu ayahnya memanggil si Nonon yang lagi masak bersama ibunya.
"Non,...kamu kesini dulu. Ada yang mau ayah bicarakan", kata ayahnya Nonon pagi itu.
" Ya ayah", sahut Nonon yang lagi asyik membantu ibunya memasak di dapur. Nonon datang dan bersimpuh didepan ayahnya.
"Begini Non, kamu ini kan sudah dewasa, sudah layak untuk berumah tangga, ayah kepengen, kamu menikah dengan Mamat ya", kata ayahnya kepada Nonon.
"Apa ayah, saya menikah dengan si Mamat, anak murid ayah itu ?" Jawab Nonon agak sedikit kuat.
"Iya Non, betul. Menurut ayah, Mamat itu adalah orang yang baik dan juga anaknya sangat alim. Ilmu agamanya bagus Non. Bagus untuk bekal berumah tangga bersama kamu dalam mendidik anak-anak mu kelak bersamanya", bilang ayahnya Nonon.
"Ayah, saya tidak cinta sama Mamat, apalagi dia itu bukan orang berada, dia itu miskin ayah, mau makan apa aku nanti jika menikah dengannya", jawab Nonon
"Astagfirullah Non,... istighfar lah kamu nak,..kaya miskin itu bukanlah patokan dalam berumah tangga. Buat apa kaya harta kalau ilmu agamanya tidak ada. Ilmu agama itu tidak bisa dibeli Non, sementara kalau kekayaan itu bisa saja dicari nak", kata ayahnya Nonon meyakinkannya.
Mendengar keterangan ayahnya, Nonon terdiam. Dia tidak berani lagi membantah kata-kata ayahnya. Dalam diam dia kembali ke dapur membantu ibunya yang sibuk memasak untuk sarapan pagi itu. Dalam diam Nonon selalu berfikir apakah dia akan menerima usulan ayahnya atau tidak. Dalam diam dia galau bukan kepalang.
Dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba ibunya bertanya kepada Nonon, yang membuat Nonon terbangun dari lamunannya.