Alhamdulillah bersyukur saya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, atas izin dan kesempatan yang Dia berikan kepada saya dan sahabat-sahabat saya untuk melangkahkan kaki ke negeri seberang Malaisyia dan Singapura.Â
Sungguh tiada pernah saya bermimpi untuk bisa terbang ke sana menaiki pesawat dari bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru dan mendarat di bandara Kuala lumpur Malaysia pada tanggal delapan November dua ribu dua puluh empat kemaren.Â
Kami berjumlah dua belas orang dari SMPN 5 Kandis kabupaten Siak Riau, menaiki pesawat super erjet, pada jam lima belas wib, dan mendarat di Kuala lumpur pada jam enam belas wib. Menempuh waktu perjalanan sekitar lebih kurang satu jam saja sudah sampai di Kuala lumpur Malaysia.
Sepanjang perjalanan kami diajari bagaimana caranya menanggulangi keadaan jika terjadi kecelakaan pesawat. Hal ini diperagakan oleh para pramugari yang bertugas. Kami semua memperhatikan dengan serius. Maklum diantara kami yang ikut banyak yang belum pernah naik pesawat.Â
Harap maklum juga karena kami berada jauh di pelosok kampung dan setiap hari hanya bersahabat dengan jalan tanah yang berlumpur dan penuh debu, para petani sawit, para peternak sapi, dan paling kalau mau naik pesawat dialihkan dengan melihat burung-burung terbang bergerombolan.Â
Setelah menapakkan kaki di negeri Jiran Malaysia, kami turun dari pesawat, dan berjalan cukup jauh untuk menaiki mobil jemputan yang telah dipesan sebelumnya. Setelah menaiki mobil, kamipun menuju ke penginapan yang ada di kampung bharu yang bertuliskan Lagasi. Disinilah kami menginap selama  lima hari. Mulai dari hari Jum'at sampai hari Selasa. Kami semua menempati kamar yang ada dilantai empat belas.Â
Dihari pertama datang ke sana yakninya hari Jum'at, kami tidak ke mana-mana karena sudah cukup lelah dan juga sudah sore memasuki malam juga. Makanya kami hanya fokus istirahat untuk bersiap-siap besoknya menuju ke kota Singapura.
Sebelum membahas kita Singapura, saya sangat tertarik terlebih dahulu untuk berbagi cerita kepada pembaca semua tentang potret segelintir anak-anak Indonesia yang belajar di Malaisyia.Â
Awalnya kami mengunjungi sekolah internasional malaisyia. Di sana kami melihat kreativitas yang sangat luar biasa. Anak-anak berlatih menari, dengan pakaian yang sangat indah. Tentunya dengan semua kelengkapan yang serba ada. Sebab anak-anak Indonesia yang belajar di sana adalah anak-anak yang berasal dari konglomerat, pejabat, dan orang-orang Indonesia yang hidupnya sudah sangat baik di Malaysia. Mereka berasal dari oramgtua yang memilki surat-surat lengkap. Jadi mereka tenang belajar di sana dengan para pengajar yang sudah profesional tentunyaÂ
Namun ada sisi lain di balik semua itu. Sebelum kami melangkah ke KBRI Â yang ada di Malaysia, sahabat yang mendampingi kami menghubungi orang KBRI yang ada di Malaysia. Menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami ke sana. Yakni ingin melihat anak-anak Indonesia yang belajar di sana, secara keseluruhan. Baik anak-anak Indonesia yang masuk secara legal maupun anak-anak yang orang tuanya masuk secara ilegal.Â