Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada Apa dengan Usia yang Telah Memasuki Empat Puluh Tahun?

24 September 2024   20:08 Diperbarui: 24 September 2024   20:32 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Tribunnews.com

Usia empat puluh tahun adalah usia yang boleh dibilang sudah tak muda lagi. Walau semangat untuk melakukan segala sesuatu masih sangatlah kuat. Serasa masih bisa berlomba dengan para remaja yang masih berusia tiga puluh atau dua puluhan tahun. 

Namun satu hal yang harus kita sadari saat usia kita sudah memasuki empat puluh tahun yakni bahwa sesungguhnya pada saat ini sebelah kaki kita sudah masuk ke lubang kubur. Kalau begini lalu apa yang harus kita lakukan. Apakah kita masih harus mengejar dunia tanpa memikirkan bahwa kita akan pulang ke kampung abadi yakninya akhirat. 

Sampai kapan kita akan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita usahakan jika hanya semata-mata untuk mengejar dunia saja, sesungguhnya itu tak ada artinya. Karena sebentar lagi akan kita tinggalkan dan harta yang kita tumpuk-tumpuk itu hanya akan menjadi rebutan para ahli waris. 

Sadar atau tidak ini semua hanyalah akan menambah malapetaka bagi kita yang sudah berada di alam kubur. Jadi alangkah baiknya ketika umur kita telah menginjak empat puluh tahun, sayangilah diri sendiri. Bahagiakanlah diri sendirii. Jangan lagi sibuk mengejar dunia tapi sibuklah untuk mencari bekal yang akan membahagiakan kita di alam baka kelak. 

Jadikan apa kita lakukan di dunia ini sesuatu yang bermanfaat buat diri kita. Tak usah sibuk untuk mencari pengakuan di depan orang lain karena itu tidak ada gunanya. Sebab ketika kita sudah meninggal beberapa hari. Sahabat kita akan menyebut kita dalam sebuah kenangan masa lalu. 

Keluarga kita akan sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu yang datang. Tempat kerja kita akan sibuk mencari pengganti kita. Sanak saudara kita akan sibuk memperebutkan dan menghitung-hitung harta yang kita tinggalkan untuk mereka bagi-bagi. 

Luar biasa kalau mereka ingat untuk bersedekah dengan niat untuk kita yang telah tiada, namun bagaimana jika hal itu tidak ada dilakukannya. Karena itu mari kita saling mengingatkan sebelum semuanya datang terlambat dan jadi penyelan dikemudian hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun