Usia empat puluh tahun adalah usia yang boleh dibilang sudah tak muda lagi. Walau semangat untuk melakukan segala sesuatu masih sangatlah kuat. Serasa masih bisa berlomba dengan para remaja yang masih berusia tiga puluh atau dua puluhan tahun.Â
Namun satu hal yang harus kita sadari saat usia kita sudah memasuki empat puluh tahun yakni bahwa sesungguhnya pada saat ini sebelah kaki kita sudah masuk ke lubang kubur. Kalau begini lalu apa yang harus kita lakukan. Apakah kita masih harus mengejar dunia tanpa memikirkan bahwa kita akan pulang ke kampung abadi yakninya akhirat.Â
Sampai kapan kita akan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita usahakan jika hanya semata-mata untuk mengejar dunia saja, sesungguhnya itu tak ada artinya. Karena sebentar lagi akan kita tinggalkan dan harta yang kita tumpuk-tumpuk itu hanya akan menjadi rebutan para ahli waris.Â
Sadar atau tidak ini semua hanyalah akan menambah malapetaka bagi kita yang sudah berada di alam kubur. Jadi alangkah baiknya ketika umur kita telah menginjak empat puluh tahun, sayangilah diri sendiri. Bahagiakanlah diri sendirii. Jangan lagi sibuk mengejar dunia tapi sibuklah untuk mencari bekal yang akan membahagiakan kita di alam baka kelak.Â
Jadikan apa kita lakukan di dunia ini sesuatu yang bermanfaat buat diri kita. Tak usah sibuk untuk mencari pengakuan di depan orang lain karena itu tidak ada gunanya. Sebab ketika kita sudah meninggal beberapa hari. Sahabat kita akan menyebut kita dalam sebuah kenangan masa lalu.Â
Keluarga kita akan sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu yang datang. Tempat kerja kita akan sibuk mencari pengganti kita. Sanak saudara kita akan sibuk memperebutkan dan menghitung-hitung harta yang kita tinggalkan untuk mereka bagi-bagi.Â
Luar biasa kalau mereka ingat untuk bersedekah dengan niat untuk kita yang telah tiada, namun bagaimana jika hal itu tidak ada dilakukannya. Karena itu mari kita saling mengingatkan sebelum semuanya datang terlambat dan jadi penyelan dikemudian hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H