Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungkin Alam Sudah Bosan Melihat Tingkah Kita

28 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 28 Desember 2023   18:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hening malam yang kelam, bukit berangsur turun dari ketinggian. Bebatuan menari dengan lincahnya. Menimbun badan jalan bahkan mematahkannya.  Kususuri rantai waktu yang panjang, dalam renungan. Di balik tirai gerimis yang basah, terpancar tanda alam sudah muak dan marah.

Alam yang dulu kaya akan warna, keindahan, ketenangan dan kesejukannya. Kini alih-alih berubah drastis bak raja yang naik pitam dengan rakyatnya. Tebing- tebing yang tinggi melompat bagai ada sesuatu yang memintanya untuk bergerak serentak.Seribu binatang ikut tercengan dengan penampakan yang dipertunjukkan oleh alam.

Pohon-pohon rindang kini tak lagi berdiri tegak. Semua sujut bahkan patah dengan daun yang terurai ditimbun reruntuhan. Akarnya yang kokoh tak lagi mampu menahan dan membendung turunnya tanah dari tempat pijaknya. Daun-daun berguguran, tenggelam dalam kesepian dibalut tanah yang longsor Aku terdiam, tertatih menyaksikan keindahan alam terkikis oleh waktu yang runyam.

Libur panjang tak lagi berjalan dengan mulus. Air tergenang di mana-mana, seolah membuat kolam lautan di tengah badan jalan yang berpatahan. Bukan hanya itu, banyak rumah juga tergenang oleh banjir yang sangat dalam. Kucoba mencari kehidupan yang hilang dari angan. Namun tak ada lagi yang kudapati.

Matahari yang dulu menyinari hari-hari. Kini lenyap dibalik awan kelabu. Deru hujan dan angin kencang melanda negeri ini tanpa banyak bicara. Hembusan angin yang dulu menyegarkan, kini berubah menjadi hembusan dingin dan menyeramkan. 

Rasa bosan tak anyal menyelimuti dan menyertai libur panjang yang kini dijalani. Banyak orang berharap alam akan bersahabat menuju penghujung tahun yang akan datang. Hayalan tuk menyaksikan keindahan di akhir tahun mungkin hanya tinggal hayalan. Tak akan ada yang berani keluar rumah kalau alam masih enggan jadi sahabat. Berdiam diri di rumah saja adalah satu jalan yang lebih baik untuk ditempuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun