Embun pagi merayu pada alam semesta. Enggan menyentuh tanah dengan kelembutannya. Seakan berkata, biarkan aku selamanya didaun keladi ini. Agar ku nikmati setiap pancaran sinar mentari yang akan menjamahku.
Embun mewakili keindahan pagi. Menari-nari di atas daun-daun hijau yang asri. Menghiasi alam dengan kebeningannya. Seolah memberikan semangat baru bagi seisi dunia.
Embun membasahi kembali alam ini. Memberikan kehidupan pada tumbuh-tumbuhan agar tetap berseri. Seiring matahari terbit semakin tinggi. Embun perlahan menguap begitu saja tanpa kata permisi.
Embun pagi memang singkat kehadirannya. Namun memberikan kesan yang tak terlupakan bagi daun yang dihuninya . Sejuknya sentuhan embun di pagi ini. Menyegarkan hati yang telah terjaga dari pagi.
Embun pagi mengajak berserah diri. Pada keagungan ciptaan Tuhan yang Maha Tinggi. Memberikan pelajaran tentang kehidupan yang alami. Bagaimana setiap detik sangat berharga dalam diri.
Embun pagi menjadi saksi bisu tentang keajaiban alam dan kehidupan. Dia terus jatuh dan membasahi bumi membawa harapan. Menyemangati manusia dalam perjalanan panjangnya menuju masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H