Lain lubuk lain ikannya, lain Padang lain belalangnya, lain sekolah lain pula tngkah laku anak-anaknya.Â
Jadi seorang guru sekaligus pendidik bagi anak-anak adalah hal yang sangat menyenangkan. Walau mungkin bagi sebahagian guru ada yang tidak sependapat. Kenapa menyenangkan? Karena setiap hari guru akan berjumpa dengan wajah anak-anak yang sangat unik.Â
Setiap individu berbeda tingkah lakunya, berbeda pula cara menghadapinya. Ada anak-anak yang butuh perhatian lebih. Ada pula anak-anak yang butuh ketegasan. Ada pula anak-anak yang butuh dirangkul dengan lemah lembut.Â
Keadaan ini semakin hari semakin menambah keilmuan seorang guru dalam mendidik anak-anak di lapangan. Dalam belajar ada anak-anak yang sekali dikasih tau sudah paham, namun ada juga anak-anak yang sudah dijelaskan berkali-kali namun belum juga mengerti dan selalu bertanya lagi, lagi dan lagi.Â
Menghadapi hal ini tentu saja butuh kesabaran, kelapangan hati, keikhlasan dan kasih sayang yang luas dalam diri setiap guru. Apalagi semua anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari seorang guru yang ada di hadapannya.Â
Kecemburuan anak-anak terhadap guru yang tidak membagi kasih sayang yang sama terhadap mereka akan membuat semangat belajarnya menjadi kendur. Oleh karena itu di dalam kelas seorang guru harus bisa bersikap adil terhadap semua anak didiknya.Â
Hal inilah yang membuat keunikan itu semakin terlihat. Seorang guru yang benar-benar bisa menempatkan kasih sayangnya terhadap semua siswanya akan merasakan kekayaaan yang luar biasa di dalam hatinya.Â
Sebab dengan demikian, semua anak-anak akan merasakan bahwa mereka memang benar-benar memiliki guru yang adil terhadap mereka. Bukan hanya mendengarkan satu atau dua anak saja akan tetapi semuanya.Â
Mempraktekkan hal ini memang butuh proses, butuh keahlian, dan belajarnya adalah setiap hari. Karena terkadang, dalam satu waktu beberapa murid memanggilnya ingin secara bersamaan untuk bertanya.Â
Jadi guru harus memberi waktu kepada semuanya, untuk mengajukan pertanyaan dengan cara bergantian. Juga harus sabar dalam menjawab dan menjelaskan jawaban itu satu persatu kepada anak-anak sampai mereka paham.Â
Ketika anak-anak sudah merasa nyaman terhadap guru. Sesulit apapun pelajaran itu akan tetap disukai oleh murid tersebut. Akan tetapi sebaliknya. Jika anak-anak merasa tidak nyaman terhadap seorang guru. Maka semudah apapun pelajaran itu, maka anak-anak tidak akan menyukainya.Â