Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ubi Kayu, Menjadi Lambang Kekuatan dan Kesederhanaan

3 September 2023   14:26 Diperbarui: 3 September 2023   14:39 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ubi kayu, ubi runcing. Manis di mulut, lezat yang tercium. Dibalik kulit yang kasar dan keras. Tersembunyi kelezatan yang sejati.

Tumbuh dengan megah di ladang yang subur. Menampilkan daun hijau yang menjulang tinggi. Menyimpan kisah hidup yang tak terbilang. Ditumbuhi hamparan ubin-ubin kehidupan.

Ketika musim panen tiba. Petani mencabutmu dengan gembira. Memetikmu dengan hati penuh syukur. Membawa pulang ke dalam keranjang rotan.

Di dapur, kau bertemu api yang membara. Disisihkan kulitmu yang kasar. Dikupas untuk mengungkap indera yang lezat. Di balikmu tersimpan nutrisi yang menyembunyikan diri. 

Di atas piring, kau menjadi bahan makanan yang tak ternilai. Kau menjadi tumpuan harapan mereka. Yang mencari kelezatan dalam hidup yang sederhana. Kau menjadi lambang kekuatan dan kesederhanaan.

Ubi kayu, dengan segala keterbatasanmu. Kau tetap menjadi keajaiban alam yang menyenangkan. Memberikan kehangatan bagi jiwa yang lapar. Menyentuh hati dengan cita rasa yang tak terlupakan. 

Bukan hanya makanan yang enak  Kau punya makna yang lebih dalam. Mengajarkan kita untuk bersyukur. Dan menghargai setiap anugerah yang diberikan

Ubi kayu, engkau tetap berarti. Sebagai simbol kehidupan yang tak lekang oleh waktu. Terima kasih, ubi kayu Kau telah membawa kita pada kelezatan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun