Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kopi, Kau Telah Tumpah Meninggalkan Lara yang Tak Terelakkan

2 September 2023   21:32 Diperbarui: 2 September 2023   21:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com

Kini kutuang kopi dalam sunyi, Hati terasa pilu, sepi merajalela. Engkau pergi, takkan kembali. Meninggalkan lara yang tak terelakkan.

Bunga-bunga pun layu tak bersemangat. Mekar indah sempurna bagai syahdu. Namun hampa kini ketika hadirmu menghilang. Tak ada lagi jejak tersisa di gelas ini.

Kesedihan hadir dalam lembaran waktu. Mengalir deras mengisi ruang kosong. Air mata mengalir menatap langit kelam. Menjadi saksi kehilangan yang mendalam.

Namun, meski kopi ini menggurat hati. Ku tetap berdiri tegar menghadapinya. Sebab hidup telah mengajariku arti. Bahwa kehilangan adalah bagian dari hidup.

Aku merangkak bangkit dari luka ini. Belajar menerimanya, menetes, lalu pergi. Menyambut hangatnya malam yang sepi. Memberikan harapan dalam setiap sunyi.

Kau mungkin tak kan kembali lagi. Namun, ku yakin takdir telah menentukannya. Izinkanlah ku membuat segelas kopi pagi. Memetik kembali arti hidup yang bersemayam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun