Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ku Bagai Ranting yang Patah

7 Mei 2023   20:13 Diperbarui: 7 Mei 2023   20:25 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku bagai ranting yang patah. Terseok-seok dalam badai kehidupan. Hanya cemas yang ku rasakan. Tuhan, tolonglah hamba-Mu ini.

Ku bagai burung yang terluka. Tersesat dalam hutan gelap sendirian. Hanya kesunyian yang ku temukan. Tuhan, jangan biarkan hamba-Mu ini terjerumus.

Ku bagai awan yang gelisah. Tak menentu arah dan tempat tujuan. Hanya kebingungan yang ku alami. Tuhan, berilah hamba-Mu ini petunjuk.

Ku bagai bunga yang layu. Tertatih-tatih dalam kesedihan. Hanya kesedihan yang ku rasakan. Oh, Tuhan, hamparkanlah sayap-Mu untuk hamba-Mu ini.

Ku bagai manusia yang lemah. Menghadapi segala ujian kehidupan. Hanya kepasrahan kepada-Mu yang ku dapatkan. Tuhan, berilah hamba-Mu ini kekuatan untuk terus bertahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun