Di gubuk tua ini. Dahulu, semua berkumpul bersama. Semua tertawa riang gembira. Pada dinding-dindingnya merambat kisah para leluhur. Terpahat kasih sayang, sangat terasa memenuhi setiap sudut rumah itu
Namun, kini yang tinggal hanya seonggok rumah kosong. Berdiri lapuk tanpa penghuni. Hanya angin yang mengalun sepi. Membiarkan suasana menjadi begitu hampa dan kelabu hati
Pintu yang dahulu terbuka lebar, namun kini tertutup rapat. Meminta waktu berlalu dan tidak lagi kembali ke masa lalu. Dahulu di rumah itu, semuanya terasa begitu damai dan tenang. Namun, kini ia berubah, tak lagi menjadi tempat kembali
Rumah usang tak berpenghuni ini. Sebagai saksi bisu perjalanan hidup ini. Entah sudah berapa banyak air mata. Entah sudah berapa banyak gelak tawa. Entah sudah berapa banyak bahagia dan derita. Yang dibalut oleh rumah tua ini
Kini hanya menyisakan kenangan yang penuh akan cerita. Di dalamnya, masih tersimpan ingatan yang tak akan pernah terhapuskan. Meskipun saat ini ia menjadi tempat yang sepi dan sunyi serta terabaikan. Hanya sebagai saksi bisu disetiap Hela nafas yang telah dihembuskan di rumah tua ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H