Terlahir dalam keadaan tak sempurna bukan berarti mengurangkan kebahagiaan mereka. Bersekolah di panti asuhan Fajar Amanah membuat mereka semua merasa bagaikan anak seorang raja.
Yang bebas belajar dan bermain bersama dengan sesama keadaan yang sama. Tak ada satupun yang mem-buly mereka. Walau tak sempurna namun mereka merasa sangat sempurna.Â
Ruang kelas dan halaman panti asuhan Fajar Amanah, bak istana surga buat mereka. Di sini mereka melakukan berbagai aktivitas layaknya anak-anak normal seusia mereka. Saling membantu antara yang bisa melihat dengan yang buta.
Namun mereka tetap bahagia dan ceria melalui hari dengan penuh makna. Tak jarang yang sudah berumur belasan tahun bahkan lewat kepala dua, tapi tingkah masih seperti anak umur tiga tahun
Kesombongan dan kurangnya rasa bersyukur, semoga terjauhkan dari lubuk hati kita. Karena betapa sempurnanya kita diciptakan Allah dengan akal pikiran yang normal. Jauh dari kekurangan. Bisa memikirkan dunia dan berjalan di atasnya dengan sempurna.
Sementara kalau kita lihat di luar sana, betapa banyak diantara manusia yang tidak sesempurna kita yang sempurna ini. Namun mereka tetap bersyukur kepada Allah atas apa yang mereka miliki.Â
Kalau seandainya ada yang merasa tak bahagia dengan apa yang dimilikinya maka sesekali mainlah ke panti asuhan anak-anak cacat.Â
Atau mainlah ke rumah sakit. Lihatlah di sana apa perbedaan yang kita miliki dengan mereka. Agar rasa syukur kita bertambah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI