Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Ayah dengan Daun Nipahnya

22 Februari 2023   07:13 Diperbarui: 22 Februari 2023   07:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pucuk Nipah atau daun Nipah yang orang kampung kami bilang. Adalah sebagai pengganti rokok. Pagi-pagi sebelum berangkat kerja ayah selalu menghisap daun itu dengan tembakau

Inilah penghangat tubuh ayah selain kopi hangat. Sebelum pergi ke sawah atau ke kebun, asap pucuk Nipah selalu memenuhi ruangan dapur. Aromanya mirip dengan rokok. Kata ayah, dia tak sanggup beli rokok

Cuma di kampung udara sangat dingin. Sehingga merokok adalah salah satu cara untuk menghangatkan badan. Begitu juga di sawah. Daun Nipah di tarok di dalam kantong plastik. Lengkap dengan tembakau dan korek apinya

Begitu jam istirahat tiba. Ayah dan sahabatnya akan merokok di pematang sawah. Sambil bercerita dan melepas pandangan ke sekeliling lingkungan sekitar. Beginilah tradisi di kampung saya, yang masih saya ingat sampai sekarang. Dan tradisi inipun masih ada sampai sekarang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun