Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Ibu dan Pelepah Kering

21 Februari 2023   19:50 Diperbarui: 21 Februari 2023   19:55 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu itu sibuk mengumpulkan pelepah-pelepah yang kering. Mengikatnya dengan rapi dan memikulnya ke rumah. Anak semata wayangnya yang masih bocil berlari mengikutinya di belakang. Tanpa takut tertusuk duri seakan semak belukar sudah menjadi sahabatnya

Dengan cuek dia terus mengikuti sang ibu. Alam telah mengajarinya dengan hidup yang berat. Alam telah mendidiknya untuk selalu kuat. Dia pun tak ketinggalan mengambil pelepah yang tak terbawa oleh ibunya

Memikulnya sebisa dia. Dengan santai menelusuri jalan setapak. Sambil lewat dia juga memetik sayuran yang ada. Daun ubi dan pakis yang dia ambil dengan gembira. Sambil bicara pada ibunya. Bu, nanti ini kita sayur pasti enak. Ibunya mengangguk, dengan semangat sayur-mayur itu dipetiknya. Anak manis yang tidak manja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun