Adakah kebencian yang kutanam padamu. Hingga berkata menusuk sukma. Perih dan pedih digendang telinga. Apakah tidak sebaiknya diam membisu. Bukankah dirimu bisa mendapatkan bahagia dari siapa saja yang engkau mau
Daripada berkata sumpah serapah. Wahai dirimu yang terpandang elok.
Yang selama ini aku puja. Bicara lembut dan bijaksana, memandang jangan sebelah mata. Berpantang diam mulut tetap menganga. Berbisa pula tak ingat petaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!