Dilema menderaku. Antara air mata dan cita-cita. Aku sungguh menelan rasa. Rasa pahit yang tak terkira. Bergelut dengan pilu dan derita. Saat ku lihat badan kecilmu terguling sendirian. Batinku sungguh tak tega
Namun ketika kupikir lagi akan masa depanmu. Sekilas rasa sedih itu hilang. Ya, engkau harus belajar hidup mandiri. Karena ayah dan ibu tak hidup selamanya. Engkau harus belajar jauh dari ayah dan ibu. Biar engkau kuat. Biar jiwamu tegar
Tapi, ketika rasa itu datang lagi. Perasaan tak tega kembali menyelimuti jiwa. Ya Tuhan...apa yang harus aku lakukan. Apa yang terbaik..tolong tunjukkanlah. Aku sungguh dilema. Yang seharusnya dia ada dalam pelukanku. Siang malam di genggamanku, sekarang harus jauh...hatiku tersayat lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H