Kenapa hatimu keras bagai batu. Tak peka terhadap keadaan yang ada. Sibuk mengurus diri sendiri tanpa bisa merasakan sakitnya saudara
Seakan telapak tangan akan tetap telungkup, dan tak akan pernah bisa berpindah posisi. Padahal itu bisa saja terjadi kapan saja ketika sang Ilahi menghendaki
Kenapa sibuk mencibir dan menghina si miskin yang tak mampu. Menyudutkan dan mencerca ketika dia ada masalah. Kapan bisa menolong orang yang dianggap hina. Seakan hidup akan bahagia selamanya dan selalu berada
Sadarlah, sekarang bisa saja tertawa dan menertawai. Sekarang bisa saja mencibir setiap melihat orang yang kesusahan. Tapi ingat suatu masa jika hal itu berbalik kepada diri sendiri. Rasakanlah bagaimana sakitnya, mungkin akan lebih sakit dari yang dirasakan saudaramu hari ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H