Aku salut padamu yang tak pernah mengenal kata lelah. Hujan panas engkau derita demi anakmu yang kau cinta
Bercak darah di tanganmu tak ada engkau hiraukan. Tertusuk duri kakimu tak pernah kau mengeluh
Perjalanan panjang itu tetap engkau tempuh tanpa rapuh. Garis-garis penuaan seringkali aku lihat seiring berjalannya waktu
Saat engkau tidur aku menangis di sampingmu mengenang perjuanganmu. Tiap hari berselimut lumpur bahkan sampai engkau tersungkur
Saat kau lapar baju basah penuh lumpur akan kau rendam di dalam sungai, lalu kau duduk di atas batu dan menyuap nasimu
Setelah itu engkau kembali ke dalam lumpur sampai mentari hilang di barat. Begitulah perjalanan hidup setiap hari yang engkau lalui. Terima kasih ayah, ibu jasamu takkan bisa aku balas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI