Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mari Kita ke Lubang Jepang

25 Desember 2022   07:23 Diperbarui: 25 Desember 2022   07:29 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabatku semua, sekarang kita tinggalkan dulu kota Payakumbuh ya. Kita naik terus ke kota Bukittinggi Sumatra Barat. Apakah sahabat sudah pernah ke Bukittinggi ini? Nah, tentu saja ada yang sudah dan juga ada yang belum ya.

tripadvisor.com
tripadvisor.com

Bagi yang sudah abaikan saja tulisan ini, nanti bosan pula karena udah tahu ya kan. Bagi yang belum boleh disimak sampai habis ya. Owh ya, sahabat tahu nggak kalau di kota Bukittinggi ini ada yang namanya "Lubang Jepang." Nah ngeri kan dengarnya. 

Apa benar ada Lubang Jepang itu di kota Bukittinggi. Jawabnya iya sahabatku semuanya. Kenapa dibilang ini Lubang Jepang? Karena, konon Khabarnya. Pada zaman penjajahan dahulu kala. Rakyat Indonesia dipaksa oleh pasukan tentara Jepang untuk menggali Lubang ini. Sampai tembus sahabatku.

tripadvisor.com
tripadvisor.com

Lihat tuh mulut Lubang Jepang nya sangat menakutkan ya kan. Angker sekali rasanya kalau kita masuk ke sana. Mau tahu nggak sahabatku seperti apa di dalamnya. Saya dahulu sudah pernah masuk ke dalamnya. Saya merinding sahabatku. Karena di dalamnya itu ada kamar-kamar yang terbuat dari tanah semuanya.  Seperti fhoto di atas itu sahabatku. Ngeri kan?

Kamar-kamar itu sangatlah sempit. Pas seperti kamar tahanan yang ada di dalam penjara. Nah konon Khabarnya dahulu itu, penduduk pribumi yang melanggar aturan para tentara Jepang di kurung dan dirantai di sana. Sampai mereka menghembuskan nafasnya sahabatku. 

Sedih sekali lah pokoknya. Kalau mendengar cerita ini. Tapi giman lagi ya, namanya saat itu kita masih terjajah. Kita belum merdeka. Ya mau tidak mau rakyat Indonesia harus tunduk pada aturan para penjajah kalau ingin selamat nyawanya.

Nah, didinding Lubang Jepang, pada bagian luarnya, itu ada ukiran para pejuang Indonesia yang sangat kurus-kurus badannya Sahabatku. Semua tinggal tulang, memegang alat untuk membuat lubang itu. Aku melihat fhoto itu aja udah menangis batinku. Apalagi kalau sempat melihat mereka tersiksa dan teraniaya setiap hari di sana. Entahlah, entah seperti apalah air mata ini mengalirnya. 

Jadi sahabatku semuanya. Lubang Jepang yang dibuat itu tembus kemana-mana tuh sahabatku. Artinya itu adalah jalan pintas di bawah tanah. Untuk melintasi beberapa daerah untuk sampai ke daerah yang dituju. Salah satunya ke Ngarai Sianok.

tripadvisor.com
tripadvisor.com

Ngarai Sianok ini berada cukup jauh di daerah sebelah bawah dari Lubang Jepang itu. Namanya Ngarai, ya jurang ya sahabatku. Akan tetapi hari ini Ngarai Sianok itu sudah bagus jalannya. Di sana juga banyak para wisata yang berkunjung. Terutama untuk memanjakan lidahnya dengan "sambal lado itiak" (sambil cabe ijo bebek). 

Nah sambal ini sangat digemari oleh para pengunjung di Ngarai Sianok. Karena memang rasanya sangat enak sahabatku. Nah di Ngarai Sianok itu ada juga kolam. Di atas kolam itu ada tali besar terbentang panjang. Sepertinya itu untuk olah raga outbond atau apalah namanya itu aku juga kurang paham ya. Pokoknya begitulah.

Nah inilah sekelumit kisah yang dapat saya samapaikan kepada sahabatku semuanya tentang Lubang Jepang dan Ngarai Sianok ya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun